Merokok
merupakan salah satu kebiasan buruk yang sulit ditinggalkan bagi orang-orang
yang sudah mengalami candu yang luar biasa terhadap pembunuh nomor satu
tersebut. Hal itu membuat para pakar kesehatan berpikir bagaimana bisa
mengatasi agar masyarakat bisa mau mengurangi atau kalau bisa meninggalkan dan
tidak merokok lagi.
Tahukah
anda tentang Rokok Elektronik atau Rokok elektrik? Ya, Rokok elektronik atau
rokok elektrik ini sedang menjadi fenomena baru di tengah masyarakat Indonesia. Banyak
yang beralih ke rokok elektrik karena menganggap cara merokok seperti ini aman
dan lebih trendi, tanpa mengurangi kenikmatan merokok tembakau itu sendiri.
Menurut
Craig Youngblood, presiden perusahaan pembuat rokok elektrik InLife,
produk buatannya lebih aman daripada rokok tembakau. Dia juga menyatakan rokok
elektrik bebas polusi dan tidak berbau karena mengeluarkan uap, bukan asap.
Namun,
Norman Edelman, kepala medis dari American Lung Association mengatakan
bahwa pernyataan bahwa rokok elektrik lebih aman belum cukup valid karena efek
jangka panjang rokok elektrik belum diuji secara klinis.
Para
peneliti di University of South California menemukan bahwa walaupun
rokok elektrik mengandung beberapa logam beracun lebih tinggi ketimbang rokok
biasa,rokok elektrik secara keseluruhan adalah pilihan yang lebih aman.
Sebagian
instansi internasional dan nasional turut memberikan tanggapan mengenai tingkat
keamanan dan peredaran rokok elektrik.
1. World Health Organization (WHO)
WHO
merilis sebuah laporan berisi anjuran untuk tidak menggunakan rokok elektrik di
dalam ruangan karena produk ini bisa mengeluarkan racun seperti rokok biasa.
Meski tidak mengeluarkan asap, uap rokok elektrik yang mengandung zat kimia
berbahaya juga dapat menimbulkan polusi udara. WHO juga menganjurkan untuk
tidak menjual rokok elektrik kepada orang-orang di bawah usia 18 tahun.
2. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)
Begitu
pula di Indonesia, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) telah
memperingatkan masyarakat bahwa rokok elektrik yang beredar di pasaran adalah
produk ilegal dan belum terbukti keamanannya. Menurut BPOM, rokok elektrik
mengandung nikotin cair dan bahan pelarut propilen glikol, dieter glikol, dan
gliserin. Jika semua bahan itu dipanaskan akan menghasilkan senyawa
nitrosamine. Senyawa tersebut dapat menyebabkan kanker
Apa Saja Kandungan Rokok Elektrik?
Pada
dasarnya bentuk tampilan dari rokok elektrik hampir sama dengan rokok biasa,
bahkan ada pula yang didesain dengan bentuk berbeda. Dia merupakan semacam alat
penguap bertenaga beterai sehingga menimbulkan sensasi serasa mengisap rokok
tembakau.
Di
dalam rokok elektrik terdapat tabung berisi larutan cair yang bisa diisi ulang.
Larutan ini mengandung nikotin, propilen glikol, gliserin, dan perasa. Larutan
ini dipanaskan, kemudian muncul uap selayaknya asap. Sebagian perusahaan
menjual cairan perasa tertentu. Antara lain perasa mentol/mint, karamel,
buah-buahan, kopi, atau cokelat.
a. Nikotin
Nikotin
merupakan zat yang terdapat pada daun tembakau. Nikotin berfungsi sebagai
obat perangsang dan memberikan efek candu. Itulah sebabnya banyak perokok yang sulit berhenti merokok.
b. Propilen glikol
Propilen
glikol merupakan cairan senyawa organik yang tidak berbau dan tidak berwarna,
namun memiliki rasa agak manis. FDA atau Lembaga Pengawas Makanan dan
Obat-obatan Amerika Serikat telah menyatakan bahwa senyawa ini aman jika
digunakan dalam kadar rendah.
c. Gliserin
Gliserin
adalah cairan kental tidak berbau dan tidak berwarna. Zat ini sering digunakan
pada perpaduan formulasi farmasi. Cairan manis yang dianggap tidak beracun ini
sering pula dipakai oleh industri makanan. Gliserin berfungsi sebagai pengantar
rasa dan nikotin dalam penggunaan rokok elektronik.
Hingga
kini status keamanan rokok elektrik terutama yang dampak jangka panjangnya
masih diperbincangkan karena klaim dari produsen belum sepenuhnya terbukti.
Beberapa penelitian menemukan bahwa rokok elektrik dapat memicu inflamasi dalam
tubuh, infeksi paru-paru dan meningkatkan risiko asma, stroke serta penyakit
jantung. Langkah terbaik yang dapat Anda lakukan adalah menghindari
hal yang belum teruji kebenarannya. Alangkah baiknya jika kita bisa sepenuhnya
tidak tergantung pada nikotin dan zat apa pun.
Referensi
Apa Dampak dan Bahaya Rokok Elektrik. (2015, 07). Retrieved April 09, 2016, from
Sukasaya.com:
http://www.sukasaya.com/2015/07/apa-dampak-dan-bahaya-rokok-elektrik.html
Apakah Rokok Elektrik Aman.
(n.d.). Retrieved April 09, 2016, from Alodokter:
http://www.alodokter.com/apakah-rokok-elektrik-aman
0 komentar:
Posting Komentar