FLUOR
DALAM PASTA GIGI
Semakin
maju teknologi, semakin terbuka juga peluang orang untuk mengetahui segala
macam hal, terutama dari dunia maya. Setiap orang bisa mengakses data dan
informasi yang satu sama lain bisa saja berbeda bahkan sangat bertentangan.
Contohnya tentang Fluoride ini, tentang Merkuri, Formalin, tentang pemanis
buatan Aspartam, atau bumbu masak MSG, dsb. dst.
Khusus
untuk Penggunaan Fluoride yang sampai saat ini dipakai dalam banyak pasta gigi
dan di banyak negara di dunia. Sedemikian jauh belum diketahui adanya larangan
memakai Fluor oleh instansi resmi seperti Badan POM Departemen Kesehatan RI ,
Persatuan Dokter Gigi Indonesia, bahkan di tingkat dunia seperti WHO (World
Health Organisation = Organisasi Kesehatan Dunia – bagian dari PBB) dan FDI
(Federation Dentaire Internationale = Federasi Dokter Gigi Internasional).
Malahan kalau pada saat ini kita mencari pasta gigi tanpa fluor, jangan-jangan
jadi upaya sia-sia belaka, karena boleh dibilang semua pasta gigi memakai
Fluoride. Bila ada produsen “membanggakan” hal ini, karena menurut penelitian
memang terbukti bahwa penggunaan Fluor ini bisa menekan angka kejadian karies
gigi.
Tentu
saja semua obat bahkan makanan sehari-haripun, bila dikonsumsi tidak sesuai
dengan ketentuan bisa jadi racun / merugikan kesehatan tubuh.
Semoga
informasi berikut ini bisa melengkapi pemahaman kita tentang Fluor dalam pasta
gigi.
1.
Sebetulnya apakah Fluor itu ?
a.
Fluor merupakan bahan alami yang banyak terdapat dalam tanaman dan binatang,
dan merupakan ion fluorine yang dijumpai dalam jaringan hidup, terutama
jaringan yang bermineralisasi seperti email gigi dan tulang. Banyak jenis
makanan dan minuman yang mengandung bahan ini, termasuk beberapa jenis ikan dan
teh.
b.
Fluor terdapat dalam hampir semua air alam segar, terutama air laut. Karena
kandungan ini hanya sedikit sekali, pengukurannya dilakukan dalam satuan bagian
per sejuta (part per million) atau ppm. Sebagai contoh, dalam air laut
kandungan ini berkisar antara 0.8 – 1.4 ppm. Dengan kata lain, untuk setiap
sejuta bagian air hanya terdapat 0.8 sampai 1.4 bagian fluoride saja.
c.
Fluor ini sebetulnya bahan alami dan sama sekali bukan bahan buatan. Tidak
setiap orang mempunyai kandungan fluor cukup di dalam tubuhnya. Namun, mereka
yang karena suatu sebab kekurangan bahan ini, dapat memperbaikinya dengan
berbagai cara. Pada awalnya, efek yang sangat bermanfaat dari Fluor ini
ditemukan karena gigi-gigi penduduk di daerah geografis tertentu ternyata
mengalami kerusakan gigi lebih sedikit dibanding daerah lainnya. Analisis yang
cermat ternyata membuktikan bahwa orang-orang yang suplai air minumnya
mengandung kadar fluor alami sebanyak 1 ppm, memiliki kerusakan gigi
setengahnya saja dibanding mereka yang mengkonsumsi air tanpa fluor.
2.
Apakah yang disebut FLUORIDASI ?
Sampai
saat ini dikenal dua cara penggunaan fluor, yaitu secara kolektif dan
perorangan. Fluoridasi air minum, garam dapur, atau bahan lainnya adalah contoh
cara kolektif untuk mencapai sejumlah besar orang sekaligus. Di lain pihak,
menggosok gigi dengan odol yang mengandung fluor, atau penggunaan tablet, obat
oles fluor, atau makanan yang mengandung fluor, dsb. adalah contoh penggunaan
secara perorangan.
3.
Fluoridasi bisa diberikan dengan cara apa ?
Fluor
terdapat di dalam pasta gigi, obat kumur, tablet dan obat tetes untuk bayi dan
anak balita yang belum bisa menelan tablet. Selain itu, di beberapa negara
fluor bisa juga didapat melalui suplai air minum dari Perusahaan Air Minum.
Semua ini digunakan untuk membantu mencegah kerusakan gigi. Sejak ditemukannya
efek yang menguntungkan ini, banyak kalangan masyarakat memutuskan menyesuaikan
kadar fluor dalam suplai air minumnya sehingga mendekati 1 ppm, yang terbukti
sebagai kadar yang menguntungkan/bermanfaat bagi kesehatan gigi
4.
Amankah pemakaian Fluor bagi tubuh ?
Pernah
dipertanyakan apakah fluor dapat menyebabkan kanker; tetapi ternyata secara
ilmiah hal ini tidak terbukti. Jadi, dalam bentuk apa pun, bila fluor ini
digunakan sesuai petunjuk penggunaannya, terbukti aman dan tidak menimbulkan
efek samping. Namun, sebagaimana layaknya setiap penggunaan senyawa yang
bersifat sebagai obat, masyarakat diminta untuk selalu berhati-hati.
Walaupun
penggunaan fluor terbukti aman, penggunaannya secara sistemik (contoh: yang
diminum) atau dalam bentuk pasta gigi untuk anak-anak (di bawah usia 25 bulan)
seyogyanya selalu di bawah pengawasan orang tua. Penggunan fluor secara
sistemik biasanya diberikan kepada anak-anak yang tinggal di daerah yang
terbukti kekurangan fluor. Sebab, dosis berlebihan fluor bisa juga menyebabkan
kelainan yang biasa disebut Fluorosis. Hal serupa bisa juga terjadi pada ibu
hamil yang periode pertumbuhan gigi pada janinnya sedang berlangsung.
5.
Apakah Fluor bisa menyebabkan kelainan ?
Kelainan
yang disebut fluorosis atau mottled enamel ini merupakan hipoplasia email dan
disebabkan karena konsumsi / minum air berkadar fluor terlalu tinggi selama
masa perkembangan gigi. Hal ini ditandai dengan cacatnya kalsifikasi serta
memberi gambaran email berwarna putih kapur, yang berangsur-angsur berubah
menjadi warna coklat.
6.
Bagaimana Fluoridasi itu dilakukan dalam program pencegahan kerusakan gigi ?
Fluoridasi
adalah penggunaan garam fluorida, misalnya dalam air minum, dengan tujuan
mengurangi proses terjadinya karies gigi. Fluor dikenal sebagai elemen yang
mutlak diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi. Di samping itu, dari
penelitian-penelitian sejak puluhan tahun lalu, ternyata di daerah-daerah yang
air minumnya mengandung kadar fluor cukup tinggi, sedikit sekali dijumpai
terjadinya karies gigi.
6.
Bagaimana kebijakan Depkes RI dalam penggunaan pasta gigi yang mengandung fluor
?
Selain
mengubah pola makan, Depkes juga menggalakkan penggunaan pasta gigi yang
mengandung fluor pada air minum, garam, susu, dan lainnya. Di Indonesia sudah
banyak pasta gigi yang mengandung fluor; pasta ini merupakan cara yang sangat
praktis dan mudah difluoridasi. Berdasarkan SII (Standar Industri Indonesia)
spesifikasi fluor pada pasta gigi maksimum adalah 1.500 ppm senyawa fluor,
sedangkan WHO menetapkan komponen fluor minimal yang masih berperan aktif dalam
pasta gigi adalah 800 ppm. Beberapa pasta gigi di pasaran dengan merk terkenal
rata-rata mengandung sekitar 1.000 ppm fluoride.
7.
Apakah penggunaan fluor bisa jadi jaminan bahwa gigi tidak akan rusak ?
Tentu
saja penggunaan fluor semata bukan jaminan bahwa gigi kita akan bebas karies
sama sekali. Para pakar menyatakan, bahwa menjadi keroposnya gigi merupakan
fenomena yang multi faktorial. Hal ini berarti banyak faktor yang berkaitan dan
saling mempengaruhi. Diet sehari-hari, pemeliharaan kebersihan mulut, dan
pemeriksaan berkala misalnya, merupakan beberapa dari sekian banyak hal yang
harus diperhatikan. Namun, suatu hal yang pasti, banyak laporan hasil
penelitian dari berbagai penjuru dunia membuktikan bahwa fluor memang sangat
besar peranannya dalam pencegahan terjadinya karies gigi.
8.
Apakah pasta gigi yang mengandung fluor aman untuk dipakai ?
Semua
produk yang akan dipasarkan untuk masyarakat luas (apa lagi yang berkaitan
dengan kesehatan)harus melalui uji coba klinis dan persetujuan Badan POM
Kementerian Kesehatan Rep. Indonesia, sebelum boleh dijual untuk umum.
Produk
yang sudah mendapat persetujuan ini mendapat no register terkait dgn hal tsb.,
sekaligus sebagai bukti bahwa produk ini aman dipakai oleh masyarakat.
Di
lain pihak, produsen sendiri tentu saja sudah mengadakan penelitian yang cermat
dan menyeluruh tentang produk yang dihasilkan dan akan dipasarkannya.
http://ridwanaz.com/kesehatan/kandungan-fluoride-dalam-pasta-gigi-bermanfaat-atau-berbahaya-ini-jawabannya/
0 komentar:
Posting Komentar