salam semangat, kali ini saya akan memberikan ilmu tentang manfaat kita berdzikir.
kita kaum muslim pasti tidak asing dengan berdzikir, berdzikir pula sering kita lakukan ketika selesai sholat, kita dianjurkan untuk berdzikir, tapi, apa sih manfaat dari dzikir itu sendiri. nah, kali ini saya akan membahas tentang manfaat berdzikir.
Apabila seorang itu berzikir dengan mengulangi kalimat-kalimat
Allah, seperti Subhanallah, beberapa kawasan otak yang terlibat menjadi
aktif
Kaum Muslim dianjurkan untuk berzikir. Sebuah ibadah dengan
menginngat nama Allah secara berulang-ulang. Selain beribadah, ternyata
berzikir juga baik untuk kesehatan.
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan tenteram hati mereka dengan zikrullah, ketahuilah hanya dengan mengingat Allah itu, hati menjadi tenteram.” (Ar-Ra’d, ayat 28)
Mengapa zikir diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya? Pasti ada hikmah
dan manfaat di balik perintah ini. Kadang kita memang tidak bisa
menemukan hikmah di balik sebuah perintah syariat.
Namun dalam hal zikir ada salah satu hikmah yang dapat kita ketahui saat ini yaitu pengaruh zikir itu terhadap otak manusia. Otak hanyalah aktivitas bio-listrik yang melibatkan sekelompok saraf yang diberi tanggungjawab untuk melakukan tugas-tugas tertentu untuk memungkinkan ia bekerja dengan sempurna.
Pengaruh zikir terhadap otak manusia ..
Setiap hari 14 juta saraf yang membentuk otak ini berinteraksi dengan 16 juta saraf tubuh yang lain. Semua aktivitas yang ia lakukan dan pemahaman atau ilmu yang kita peroleh adalah hasil dari aliran interaksi bio-listrik yang tidak terbatas.
Jadi, ketika seseorang berdzikir dengan mengulangi kalimat-kalimat Allah seperti subhanallah, beberapa area otak yang terlibat menjadi aktif. Ini menyebabkan aliran bio-listrik di daerah-daerah saraf otak tersebut.
Saat zikir itu dilakukan berulang-ulang kali, aktivitas saraf menjadi bertambah aktif dan turut menambah energi bio-elektrik. Lama-kelamaan kelompok saraf yang sangat aktif ini mempengaruhi kelompok saraf yang lain untuk turut sama aktif.
Dengan begitu otak menjadi aktif secara keseluruhan. Otak mulai memahami hal baru, melihat dari perspektif berbeda dan semakin kreatif dan kritis, sedangkan sebelum berzikir keadannya tidak seperti itu. Otak yang segar dan fit secara tidak langsung mempengaruhi hati untuk melakukan kebaikan dan menerima kebenaran.
Hasil penelitian laboratorium yang dilakukan terhadap subjek ini dimuat dalam majalah Scientific American, keluaran Desember, 1993. Satu penelitian yang dilakukan di Universitas Washington di mana tes ini dilakukan melalui tes pemindaian PET yang mengukur tingkat aktivitas otak manusia secara tidak sadar.
Dalam penelitian ini, relawan diberikan suatu daftar benda. Mereka diminta membaca daftar tersebut dan mengaitkan kata itu dengan kata kerja yang berkaitan.
Ketika sukarelawan melakukan tugas mereka, beberapa bagian berbeda otak menunjukkan peningkatan akitivitas saraf termasuk di bagian depan otak dan korteks.
Menariknya, ketika relawan mengulangi daftar kata yang sama berulang-ulang kali, aktivitas saraf otak menyebar ke daerah lain dan mengaktifkan area saraf lain.
Bila daftar kata baru diberikan kepada mereka, aktivitas saraf kembali meningkat di area pertama. Ini sekaligus membuktikan secara ilmiah bahwa kata yang diulang-ulang seperti perbuatan zikir terbukti meningkatkan kecerdasan otak dan menambah kemampuannya.
Karena itu, saudara-saudara seislam, ketika ilmuwan barat baru menemukan bukti ini, kita umat Islam yaitu umat terpilih ini telah lama mengamalkannya dan menerima manfaatnya. Malang bagi mereka yang masih memandang remeh tentang fadilah zikir dan mengabaikannya.
Subhanallah, “maka nikmat tuhanmu manakah yang kamu dustakan?”
Kerja Otak Lebih Aktif Saat Seseorang Berdoa Atau Shalat ...
Sebuah penelitian Universitas Washington, yang dimuat dalam majalah Scientific American edisi Desember 1993, menyebutkan bahwa berzikir bisa mengaktifkan syaraf-syaraf otak.
Studi yang dilakukan bersama-sama dengan sekelompok peneliti lainnya menunjukkan bahwa laju pernapasan dan konsumsi oksigen dalam tubuh manusia berkurang selama doa (shalat) dalam kisaran antara 20 dan 30%, di samping resistensi kulit meningkat dan darah tinggi lebih membeku.
Hasil penelitian tersebut melaporkan bahwa sebuah gambar yang ditangkap melalui CT scan menunjukkan adanya aktivitas kerja otak yang sangat menakjubkan selama seseorang itu berdoa (shalat). Tercatat bahwa gambar otak seseorang dalam keadaan berdoa (shalat) atau meditasi berbeda dengan gambar (otak) dalam keadaan normal.
Aktivitas sel-sel saraf di otak telah berkurang dan terdapat warna mengkilap yang muncul di radiologi.
Hasil penelitian tersebut menegaskan bahwa hasil gambar ini merupakan bukti ilmiah mengenai apa yang yang disebut “spiritual transenden” dan kehadiran agama di dalam otak, yang membawa dampak terhadap seluruh anggota, seperti otot, mata, sendi dan keseimbangan organ-organ tubuh.
Ia juga menambahkan bahwa semua anggota tubuh mengirim sinyal ke otak selama seseorang berdoa (shalat) atau meditasi, hal inilah yang menyebabkan aktivitas otak meningkat, sehingga otak kehilangan kontak dengan tubuh sepenuhnya hanya menjadi pikiran murni dan menarik diri dari alam dunia ke dunia lain.
Pada gilirannya, penelitian tersebut merupakan upaya yang signifikan dari para ilmuwan untuk mengungkap batas hambatan antara manusia dan rahasia otak. Penelitian ini mendapat apresiasi kepuasan dari sebuah penerbitan Sains di AS. Penelitian ini penting untuk menjelaskan hubungan antara agama dan ilmu pengetahuan.
Yang perlu diperhatikan bahwa hal ini benar-benar membantah hasil studi dan penelitian William James, seorang pelopor psikologi agama, tentang misteri agama dalam otak yang menyimpulkan bahwa ilmu pengetahuan dan agama adalah dua dunia yang sama sekali berbeda.
Wallahu a’lam bish Shawwab ....
Namun dalam hal zikir ada salah satu hikmah yang dapat kita ketahui saat ini yaitu pengaruh zikir itu terhadap otak manusia. Otak hanyalah aktivitas bio-listrik yang melibatkan sekelompok saraf yang diberi tanggungjawab untuk melakukan tugas-tugas tertentu untuk memungkinkan ia bekerja dengan sempurna.
Pengaruh zikir terhadap otak manusia ..
Setiap hari 14 juta saraf yang membentuk otak ini berinteraksi dengan 16 juta saraf tubuh yang lain. Semua aktivitas yang ia lakukan dan pemahaman atau ilmu yang kita peroleh adalah hasil dari aliran interaksi bio-listrik yang tidak terbatas.
Jadi, ketika seseorang berdzikir dengan mengulangi kalimat-kalimat Allah seperti subhanallah, beberapa area otak yang terlibat menjadi aktif. Ini menyebabkan aliran bio-listrik di daerah-daerah saraf otak tersebut.
Saat zikir itu dilakukan berulang-ulang kali, aktivitas saraf menjadi bertambah aktif dan turut menambah energi bio-elektrik. Lama-kelamaan kelompok saraf yang sangat aktif ini mempengaruhi kelompok saraf yang lain untuk turut sama aktif.
Dengan begitu otak menjadi aktif secara keseluruhan. Otak mulai memahami hal baru, melihat dari perspektif berbeda dan semakin kreatif dan kritis, sedangkan sebelum berzikir keadannya tidak seperti itu. Otak yang segar dan fit secara tidak langsung mempengaruhi hati untuk melakukan kebaikan dan menerima kebenaran.
Hasil penelitian laboratorium yang dilakukan terhadap subjek ini dimuat dalam majalah Scientific American, keluaran Desember, 1993. Satu penelitian yang dilakukan di Universitas Washington di mana tes ini dilakukan melalui tes pemindaian PET yang mengukur tingkat aktivitas otak manusia secara tidak sadar.
Dalam penelitian ini, relawan diberikan suatu daftar benda. Mereka diminta membaca daftar tersebut dan mengaitkan kata itu dengan kata kerja yang berkaitan.
Ketika sukarelawan melakukan tugas mereka, beberapa bagian berbeda otak menunjukkan peningkatan akitivitas saraf termasuk di bagian depan otak dan korteks.
Menariknya, ketika relawan mengulangi daftar kata yang sama berulang-ulang kali, aktivitas saraf otak menyebar ke daerah lain dan mengaktifkan area saraf lain.
Bila daftar kata baru diberikan kepada mereka, aktivitas saraf kembali meningkat di area pertama. Ini sekaligus membuktikan secara ilmiah bahwa kata yang diulang-ulang seperti perbuatan zikir terbukti meningkatkan kecerdasan otak dan menambah kemampuannya.
Karena itu, saudara-saudara seislam, ketika ilmuwan barat baru menemukan bukti ini, kita umat Islam yaitu umat terpilih ini telah lama mengamalkannya dan menerima manfaatnya. Malang bagi mereka yang masih memandang remeh tentang fadilah zikir dan mengabaikannya.
Subhanallah, “maka nikmat tuhanmu manakah yang kamu dustakan?”
Kerja Otak Lebih Aktif Saat Seseorang Berdoa Atau Shalat ...
Sebuah penelitian Universitas Washington, yang dimuat dalam majalah Scientific American edisi Desember 1993, menyebutkan bahwa berzikir bisa mengaktifkan syaraf-syaraf otak.
Studi yang dilakukan bersama-sama dengan sekelompok peneliti lainnya menunjukkan bahwa laju pernapasan dan konsumsi oksigen dalam tubuh manusia berkurang selama doa (shalat) dalam kisaran antara 20 dan 30%, di samping resistensi kulit meningkat dan darah tinggi lebih membeku.
Hasil penelitian tersebut melaporkan bahwa sebuah gambar yang ditangkap melalui CT scan menunjukkan adanya aktivitas kerja otak yang sangat menakjubkan selama seseorang itu berdoa (shalat). Tercatat bahwa gambar otak seseorang dalam keadaan berdoa (shalat) atau meditasi berbeda dengan gambar (otak) dalam keadaan normal.
Aktivitas sel-sel saraf di otak telah berkurang dan terdapat warna mengkilap yang muncul di radiologi.
Hasil penelitian tersebut menegaskan bahwa hasil gambar ini merupakan bukti ilmiah mengenai apa yang yang disebut “spiritual transenden” dan kehadiran agama di dalam otak, yang membawa dampak terhadap seluruh anggota, seperti otot, mata, sendi dan keseimbangan organ-organ tubuh.
Ia juga menambahkan bahwa semua anggota tubuh mengirim sinyal ke otak selama seseorang berdoa (shalat) atau meditasi, hal inilah yang menyebabkan aktivitas otak meningkat, sehingga otak kehilangan kontak dengan tubuh sepenuhnya hanya menjadi pikiran murni dan menarik diri dari alam dunia ke dunia lain.
Pada gilirannya, penelitian tersebut merupakan upaya yang signifikan dari para ilmuwan untuk mengungkap batas hambatan antara manusia dan rahasia otak. Penelitian ini mendapat apresiasi kepuasan dari sebuah penerbitan Sains di AS. Penelitian ini penting untuk menjelaskan hubungan antara agama dan ilmu pengetahuan.
Yang perlu diperhatikan bahwa hal ini benar-benar membantah hasil studi dan penelitian William James, seorang pelopor psikologi agama, tentang misteri agama dalam otak yang menyimpulkan bahwa ilmu pengetahuan dan agama adalah dua dunia yang sama sekali berbeda.
Wallahu a’lam bish Shawwab ....
semoga bermanfaat.
sumber : http://9trendingtopic.blogspot.com/2015/08/penjelasan-ilmiah-manfaat-zikir-bagi.html
0 komentar:
Posting Komentar