I. PENCEMARAN UDARA
Udara dapat tercemar oleh :
1. Pencemaran oleh zat asing
Partikulat-partikulat logam yang lain yang membahayakan juga bagi kesehatan antara
lain :
a. Pb (timbal)
b. Cd (kadmium)
c. Hg (raksa)
d. Ni (Nikel)
lain :
a. Pb (timbal)
b. Cd (kadmium)
c. Hg (raksa)
d. Ni (Nikel)
2. Meningkatnya konsentrasi salah satu komponen udara :
a. Karbonmonoksida (CO)
b. Oksida belerang (SO 2 )
c. Hidrokarbon (C x H y O z )
d. Oksida Nitrogen
e. Karbondioksida (CO 2 )
b. Oksida belerang (SO 2 )
c. Hidrokarbon (C x H y O z )
d. Oksida Nitrogen
e. Karbondioksida (CO 2 )
II. PENCEMARAN AIR
Ada 8 macam pencemar air, yaitu:
1. Limbah industri, limbah rumah tangga dan kotoran hewan.
2. Bakteri, parasit, dan virus.
3. Mineral dan zat anorganik (asam, garam, logam).
4. Zat organik (pestisida, plastik, deterjen, minyak).
5. Zat hara tanaman (garam nitrat dan fosfat).
6. Sedimen yang berasal dari erosi.
7. Zat radioaktif
8. Kalor dari industri (air buangan yang panas).
1. Limbah industri, limbah rumah tangga dan kotoran hewan.
2. Bakteri, parasit, dan virus.
3. Mineral dan zat anorganik (asam, garam, logam).
4. Zat organik (pestisida, plastik, deterjen, minyak).
5. Zat hara tanaman (garam nitrat dan fosfat).
6. Sedimen yang berasal dari erosi.
7. Zat radioaktif
8. Kalor dari industri (air buangan yang panas).
Kualitas air dapat ditentukan berdasarkan: (lihat juga artikelnya disini)
a. Oksigen terlarut (dissoleved oksigen)
adalah air yang tercemar yang mempunyai harga DO rendah, karena oksigen yang
terdapat dalam air akan digunakan oleh bakteri yang ada untuk menguraikan zat
pencemar.
a. Oksigen terlarut (dissoleved oksigen)
adalah air yang tercemar yang mempunyai harga DO rendah, karena oksigen yang
terdapat dalam air akan digunakan oleh bakteri yang ada untuk menguraikan zat
pencemar.
b. Zat padat terlarut
Karena air merupakan pelarut yang efektif, maka pastilah bahwa dalam air terlarut
zat-zat yang tak terhitung banyaknya. Zat yang terlarut dalam air berbeda-beda
tergantung pada daerah dimana air itu berada.
Karena air merupakan pelarut yang efektif, maka pastilah bahwa dalam air terlarut
zat-zat yang tak terhitung banyaknya. Zat yang terlarut dalam air berbeda-beda
tergantung pada daerah dimana air itu berada.
c. Kebutuhan oksigen biokimia atau biochemical oxygen demand (BOD).
BOD menyatakan banyaknya oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk
menguraikan kotoran-kotoran yang terdapat dalam air selama 5 hari pada suhu 20oC.
BOD menyatakan banyaknya oksigen yang diperlukan oleh mikroorganisme untuk
menguraikan kotoran-kotoran yang terdapat dalam air selama 5 hari pada suhu 20oC.
d. Sedimen
adalah endapan yang terbentuk dari hancuran-hancuran batuan karena proses
mekanis maupun kimiawi.
adalah endapan yang terbentuk dari hancuran-hancuran batuan karena proses
mekanis maupun kimiawi.
e. pH atau eksponen hidrogen
ialah ukuran derajat keasaman suatu larutan. Air murni pada keadaan normal
mempunyai harga pH = 7. Pada umumnya air yang ada di alam mempunyai harga pH =
7 (antara 6,5 -8,0).
ialah ukuran derajat keasaman suatu larutan. Air murni pada keadaan normal
mempunyai harga pH = 7. Pada umumnya air yang ada di alam mempunyai harga pH =
7 (antara 6,5 -8,0).
f. Suhu
Semakin tinggi suhu air maka semakin besar kelarutan zatnya, kecuali kelarutan gas
yang menjadi berkurang.
Semakin tinggi suhu air maka semakin besar kelarutan zatnya, kecuali kelarutan gas
yang menjadi berkurang.
Air Sadah
Jika air sadah tersebut hanya mengandung Ca (HCO 3 ) 2 atau Mg (HCO 3 ) 2 , maka air
sudah dikatakan memiliki kesadahan sementara.
Jika air sadah tersebut mengandung garam-garam sulfat dan khlorida maka air sadah
itu dikatakan memiliki kesadahan tetap, sebab ion Ca 2+ dan ion Mg 2+ tak dapat
dihilangkan dengan pemanasan. Untuk melunakan air sadah semacam ini perlu
ditambahkan soda (Na 2 CO 2 ).
sudah dikatakan memiliki kesadahan sementara.
Jika air sadah tersebut mengandung garam-garam sulfat dan khlorida maka air sadah
itu dikatakan memiliki kesadahan tetap, sebab ion Ca 2+ dan ion Mg 2+ tak dapat
dihilangkan dengan pemanasan. Untuk melunakan air sadah semacam ini perlu
ditambahkan soda (Na 2 CO 2 ).
III.PENCEMARAN TANAH
Pencemaran tanah dapat terjadi dengan 3 cara, yaitu :
1. Pencemaran secara langsung, terjadi apabila :
• Penggunaan pupuk yang berlebihan.
• Penggunaan pestisida dan insektisida yang berlebihan
• Pembuangan sampah plastik sembarangan
• Penggunaan pestisida dan insektisida yang berlebihan
• Pembuangan sampah plastik sembarangan
2. Pencemaran tanah melalui udara
Apabila udara tercemar polutan-polutan dari udara akan terserap oleh tanah
bersama-sama dengan air hujan. Akibatnya kehidupan organisme tanah akan
terganggu.
bersama-sama dengan air hujan. Akibatnya kehidupan organisme tanah akan
terganggu.
3. Pencemaran tanah melalui air
Air buangan dan air hujan semuanya akan jatuh ke permukaan tanah dan meresap ke
dalam. Apabila air buangan mengandung zat-zat pencemar, maka partikel-partikel
pencemar yang ada dalam air akan mengubah struktur tanah, sehingga akan
mengganggu kehidupan organisme tanah.
dalam. Apabila air buangan mengandung zat-zat pencemar, maka partikel-partikel
pencemar yang ada dalam air akan mengubah struktur tanah, sehingga akan
mengganggu kehidupan organisme tanah.
IV. ZAT ADITIF PADA MAKANAN
Zat tambahan pada makanan adalah zat atau campuran yang ditambahkan pada
makanan pada waktu pembuatan, penyimpanan dan pengepakan.
Beberapa fungsi aditif yang sering digunakan pada bahan makanan, antara lain :
makanan pada waktu pembuatan, penyimpanan dan pengepakan.
Beberapa fungsi aditif yang sering digunakan pada bahan makanan, antara lain :
1. Pengawet
Yang sering digunakan untuk pengawet antara lain :
a. Butil Hidroksi Anisola (BHA) dan Butil Hidroksi Tuluena (BHT)
b. Natrium benzoat, asam benzoat, asam propionat dan gas SO 2 .
a. Butil Hidroksi Anisola (BHA) dan Butil Hidroksi Tuluena (BHT)
b. Natrium benzoat, asam benzoat, asam propionat dan gas SO 2 .
2. Pemberi rasa (penyedap rasa)
Zat yang biasa digunakan sebagai pemberi rasa antara lain:
a. Monosodium glutamat (MSG)
b. Sakarin, dultin dan natrium siklamat
3. Penambah aroma
4. Penambah gizi
5. Pewarna
6. Pengatur pH
a. Monosodium glutamat (MSG)
b. Sakarin, dultin dan natrium siklamat
3. Penambah aroma
4. Penambah gizi
5. Pewarna
6. Pengatur pH
V. MASALAH BAHAN SINTETIK
A. Plastik
- Polietena (polietilen)
Polietena dibuat melalui polimerisasi adisi dari etena.
n H 2 C = CH 2 → ( – CH 2 – CH 2 – )n - Polivinilkrolida (PVC)
PVC dibuat dengan polimerisasi adisi dari vinil klorida. - Polipropena (poliperopilen)
Polipropena merupakan polimer dari propena. - Teflon
Teflon adalah polimer dari tetrafluoroetena - Polistirena
Polistirena adalah polimer dari astirena atau vinil benzana.
B. Serat Sintetis
- Nilon
adalah polimer yang terbentuk dari asam adipat dan hexana diamin. - Rayon
sering disebut sebagai sutera buatan dan dibuat dari selulosa.
Maka rayon dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
a. Rayon viskosa dibuat dengan memasak campuran sesulosa dan NaOH, kemudian
ditambahkan CS 2 , maka terbentuklah selulosa santat yang larut dalam larutan NaOH
encer (= lartan viscosa).
b. Rayon cupramonium
Rayon ini dibuat dengan melarutkan selulosa ke dalam larutan Cu(NH 3 ) 4 OH. Larutan
yang terjadi dialirkan melalui lubang pemintal dalam larutan asam sulfat. - Tetoron
adalah polimer yang dibuat dari asam para ftalat dan etandiol. - Bakelit
adalah polimer dibuat dari fenol dengan formaldehida
C. Karet sintesis
Beberapa akret sintesis yang banyak dipakai, antara lain :
- Neopren
Neopren adalah polimer dari kloprena atau 2 klor 1.3 butadiena.
Neopren banyak digunakan sebagai isolator pada kawat-kawat. - Thiokol
Thiokol adalah polimer yang dibuat dari 1.2 dikloroetana (etilen klorida) dengan natrium
polisulfida (Na 2 S 5 ). Thiokol digunakan sebagai perekat. - SBR (Styrena Butadiena Ruber)
SBR adalah polimer yang dibuat dari butadiena dan styrena. SBR biasanya digunakan
untuk membuat ban kendaraan.
D. Detergen
Berdasarkan pada rantai alkilnya, detergen dibedakan menjadi :
- Detergen jenis keras
Detergen jenis keras memiliki rantai alkil yang bercabang atau rantai lingkar. Ikatan
yang ada pada rantai lingkar demikian kuatnya, sehingga tidak dapat dihancurkan oleh
mikroorganisme air/tanah, jadi dapat mencemarkan lingkungan. - Detergen jenis lunak
Detergen jenis lunak memiliki rantai alkil lurus. ikatan antara atom-atom C pada rantai
lurus mudah dihancurkan oleh mikroorganisme air/tanah. Jadi sifatnya lunak dan tidak
mencemarkan lingkungan.
Detergen jenis lunak dibuat dengan jalan mereaksi alkohol suhu tinggi dengan asam
sulfat pekat, kemudian direaksikan lagi dengan NaOH.
E. Margarin
Margarin adalah mentega buatan yang disusun oleh asam-asam lemak dengan gliserol.
Referensi :https://bisakimia.com/2014/12/15/rangkuman-materi-kimia-lingkungan/5/
0 komentar:
Posting Komentar