Kali ini saya akan
membahas tentang Terasi Udang. Saya memilih terasi udang karena terinspirasi
dari pabrik terasi yang ada di desa saya yang memiliki bau tidak sedap dan
sangat mengannggu indra penciuman kita.
Terasi adalah
bahan penyedap makanan yang biasanya digunakan untuk membuat sambal yang sudah
dikenal tak hanta di Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri seperti di Asia
Tenggara yaitu Thailand, Vietnam, Laos dan sebagainya. Terasi merupkan salah
satu produk perikanan yang dilakukan melalui proses fermentasi. Proses fermentasi sering didefinisikan sebagai
proses pemecahan karbohidrat dan asam amino secara anaerobic, yaitu tanpa
memerlukan oksigen. Senyawa yang dapat dipecah dalam proses fermentasi
adalah karbohidrat, sedangkan asam amino hanya dapat difermentasi oleh
beberapa jenis bakteri tertentu. Menurut pendapat lain
terasi adalah salah satu produk perikanan (udang) hasil fermentasi yang hanya
mengalami penggaraman (tanpa diikuti dengan penambahan asam) kemudian dibiarkan
beberapa saat agar terjadi fermnetasi. Dalam pembuatan terasi, proses
fermentasi dapat berlangsung karena adanya aktivitas enzim yang berasal dari
tubuh ikan (atau udang) itu sendiri. Fermentasi adalah suatu proses penguraian
senyawa-senyawa yang lebih sederhana oleh enzim atau fermen yang berasal dari
tubuh ikan itu sendiri atau dari mikroorganisme dan berlangsung dalam kondisi
lingkungan yang terkontrol.
Prinsip dari
fermentasi ikan atau udang adalah fermentasi didalam larutan garam atau dengan
penambahan garam kristal sehingga terbentuk flavour yang masih enak atau
falvour yang menyerupai daging. Proses dari fermentasi dari substrat tidak
diharapkan sempurna dalam pembuatan bagong (terasi) karena produk harus
mengandung protein yang terhidrolisis atau tanap hidrolisis. Salah satu
perubahan selama fermentasi yang diharapkan adalah liquid fiksi. Setelah proses
penggaraman, cairan dari dalam ikan
(udang) terekstrak keluar. Kandungan nitrogen pada cairan mula-mula rendah tapi
setelah disimpan beberapa hari, yaituselama proses fermentasi menyebabkan
terjadinya proses hidrolisis protein sehingga kandungan nitrogen terlarut naik.
Bila menggunakan garam yang kurang murni meneyababkan pengerasan jaringan,
sehingga memperlambat penetrasi garam kedalam jaringan ikat (udang). Dengan
menggunakan garam murni bakteri halofil dapat tumbuh baik sehingga terbentuk
flavour yang enak. Pada suhu fermentasi yang tinggi 55ºC dapat mempercepat
proses hidrolisis. Tetapi setelah 1 minggu fermentasi kandungan protein
terlarut dalam cairab lebih tinggi bila fermentasinya dilakukan pada suhu 45ºC
. Suhu optimal untuk fermentasi adalah 1-2 minggu (Rahayu, 1988).
Ada beberapa jenis
terasi bila dilihat dari bahan yang digunakan yaitu ada terasi udang, ikan, dan
campuran dari keduanya. Selain itu, jika
dilihat dari derajat keasaman (pH), maka terasi bukanlah bahan yang terlalu
aman untuk dikonsumsi. Sebab, derajat keasaman yang dikandungterasi lebih dari
5. Untungnya, kandungan air bebas atau air tidak terikat dalamterasi sangat
rendah, yakni 0,6. Dengan begitu, terasi tidak mudah ditumbuhikuman atau
mikroba patogen. Biasanya, kuman patogen mudah tumbuh suburdalam bahan yang
mengandung air bebas di atas 0,9. ''Jadi, dari segi keamananmikrobiologi, tak
ada yang perludi khawatirkan saat mengonsumsi terasi,'' imbuhDr Ratih Dewanti
MSc, kepala Laboratorium Mikrobiologi Pangan, IPB. Bahan yang digunakan untuk
membuat terasi adalah Bahan baku
tergantung dari terasi yang ingin dibuat, bisa terasi udang dan terasi ikan,
jika terasi udang maka bahan bakunya berupa udang. Bahan tambahan untuk
pembuatan terasi udang yaitu garam ( NaCl ) , air , pewarna , bahan pemgemas.
Kandungan unsur gizi dalam proses
100 gr terasi menurut Suprapti (2001) sebagai berikut:
No.
|
NamaUnsur
|
Kadar Unsur
|
1.
|
Protein
|
30,0 gr
|
2.
|
Lemak
|
3,5 gr
|
3.
|
Karbohidrat
|
3,5 gr
|
4.
|
Mineral
|
23,0 gr
|
No.
|
NamaUnsur
|
Kadar Unsur
|
5.
|
Kalsium
|
100,0 mg
|
6.
|
Fosfor
|
250,0 mg
|
7.
|
Besi
|
3,1 mg
|
8.
|
Air
|
40,0 gr
|
Proses membuat terasi yaitu
;
·
Persiapan Bahan Baku
·
Penjemuran
·
Penggilingan dan Penumbukan
·
Pencetakan dan Pembungkusan
·
Fermentasi
·
Pengemasan
Cirebon, 08 Apr. 16
Winda Yuliana
1415105141
Sumber Rujukan
http://miftahuljannahismail.blogspot.co.id/2015/10/pembuatan-terasi-serta-mikroorganisme.html
0 komentar:
Posting Komentar