Hai teman-teman, salam hangat selalu,
terimakasih telah menyempatkan waktunya untuk membaca postingan ini. Wah...
ternyata ini postingan artikel ke 8 lho..... Semoga artikel ini bisa bermanfaat
bagi kita semua, tetap setia untuk menyempatkan waktunya membaca ini ya...Ok
baiklah langsung saja. Pembahasan kali ini, kita akan membahas masalah jalan raya.
Seriap
orang pasti sangat risih sekali jika mengendarai kendaraan bermotor mendapati
jalan yang rusak. Nah sebenarnya apa sih yang digunakan untuk membuat jalan
menjadi rata. Ternyata jalan yang kita gunakan ini terbuat dari tiga bahan
yaitu mulai dari batu kecil, pasir dan aspal. Pemahasan kali ini yang akan
dibahas mengenai aspal. Terbuat dari apakah asal itu? Adakah unsur kimianya?
Apa dampaknya bagi lingkungan? Sudah ya jangan terlalu banyak pertanyaan. Untuk
mengetahui pertanyaan yang mungkin muncul dalam benak dan jiwa, haduh
bahasanya..... hee hee
Aspal ialah bahan hidro
karbon yang bersifat melekat (adhesive), berwarna hitam
kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis.
Aspal sering juga disebut bitumen merupakan bahan
pengikat pada campuran
beraspal yang dimanfaatkan sebagai lapis permukaan dan lapis perkerasan lentur. Aspal berasal dari alam atau
dari pengolahan minyak bumi.
Ternyata Aspal
itu tersusun
atas bahan yang kompleks, dan secara kimia
belum dikarakterisasi dengan baik. Kandungan utama aspal adalah senyawa karbon
jenuh, dan tak jenuh, alifatik, dan aromatik yang mempunyai atom karbon sampai
150 per molekul. Atom-atom selain hidrogen, penyusun aspal
adalah nitrogen, oksigen, belerang, dan beberapa atom lain. Secara kuantitatif,
biasanya 80% massa aspal adalah karbon, 10% hydrogen, 6% belerang, dan sisanya
oksigen, dan nitrogen, serta sejumlah renik besi, nikel, dan vanadium.
Senyawa-senyawa ini sering dikelaskan atas aspalten (yang massa molekulnya
kecil), dan malten (yang massa molekulnya besar). Biasanya aspal mengandung 5
sampai 25% aspalten. Sebagian besar senyawa di aspal adalah senyawa pola. Aspal secara kimia terdiri dari aromat, parafin, alefine.
Parafine merupakan rangkaian
hidrocarbon yang jenuh bercabang.
CH3 – CH2 – CH – CH2 – CH2 - ……….
I
CH3
I
CH3
Olefine merupakan rangkaian hidrocarbon yang tak jenuh
CH3 – CH = CH2 = CH2 = ………..
CH3 – CH = CH2 = CH2 = ………..
Fungsi aspal dalam konstruksi perkerasan jalan ada dua yaitu sebagai bahan pengikat, memberikan ikatan yang kuat antara aspal dengan agregat dan antara
aspal itu sendiri. Bahan pengisi berfungsi mengisi rongga antara butir-butir agregat dan pori-pori yang ada antara agregat itu sendiri. Sifat–sifat aspal coloidal antara asphaltens dengan maltene.
Daya tahan (durabilitas)
aspal adalah kemampuan aspal mempertahankan sifat asalnya akibat pengaruh cuaca
selama masa pelayanan jalan. Sifat adhesi dan kohesi. Adhesi adalah kemampuan aspal untuk mengikat
agregat sehingga dihasilkan ikatan yang baik antara agregat dengan aspal. Kohesi
adalah kemampuan aspal untuk tetap mempertahankan agregat tetap pada tempatnyasetelah
terjadi pengikatan.
Kepekaan terhadap temperatur. Aspal merupakan bahan yang termoplastis, artinya akan menjadi keras dan
kental jika temperatur rendah dan menjadi cair (lunak) jika temperatur tinggi.
Akibat perubahan temperatur ini viscositas aspal akan berubah seiring dengan
perubahan elastisitas aspal tersebut. Oleh sebab itu aspal juga disebut bahan
yang bersifat visko elastis. Kepekaan terhadap suhu perlu diketahui untuk
dapat ditentukan suhu yang baik campuran aspal di campur dan dipadatkan.
Kekerasan aspal, tergantung dari viscositasnya (kekentalannya). Aspal pada
proses pencampuran dipanaskan dan dicampur dengan agregat sehingga agregat dilapisi aspal.
Pada proses pelaksanaan terjadi oksidasi yang mengakibatkan aspal menjadi getas
(Viskositas bertambah tinggi). Peristiwa tersebut berlangsung setelah masa pelaksanaan selasai. Pada masa pelayanan aspal
mengalami oksidasi dan polimerisasi yan besarnya dipengaruhi ketebalan aspal
menyelimuti agregat. Semakin tipis lapisan aspal yang menyelimuti agregat,
semakin tinggi tingkat kerapuhan yang terjadi.
Adapun hal yang mempengaruhi cepat rusaknya jalan
raya, diantaranya : Mutu/kualitas jalan aspal yang kurang baik, hal ini
bisa dikarenakan bahan yang dipergunakan tidak baik atau diluar ketentuan
teknis, metode pengerjaan yang kurang baik, pengerjaan yang bertepatan dengan
cuaca yang kurang pas (hujan misalnya), dll. Muatan yang
berlebihan, semakin berat muatan akan semakin mempercepat proseskerusakan
jalan, apalagi kalau misalnya kualitas/mutu jalan yang kurang bagus, otomatis
akan semakin mempercepat proses kerusakan jalan. Air yang
mengalir dibadan jalan/tidak ada saluran, karena menurut pengalaman, jalan yang
sistem pembuangan airnya buruk akan semakin cepat rusak jalan tersebut. Bisa
juga karena air yang menggenang di jalan. Perencanaan
yang kurang tepat, karena jenis jalan aspal berbeda maka harus disesuaikan
dengan kebutuhan transportasi yang mempergunakan jalan tersebut. Untuk jalan aspal yang berada di jalan desa atau
pemukiman, kerusakan jalan bisa juga karena faktor lingkungan, seperti:
talang/tritisan yang langsung ke jalan sehingga saat musim hujan air dari
talang atau tritisan langsung jatuh ke jalan. Jalan yang kurang cahaya atau jarang
terkena sinar matahari sehingga saat hujan atau terkena air tidak bisa langsung
hilang, bisa juga jalan menjadi lembab.
Nah itulah faktor penyebab kerusakan jalan raya., dan
unsur kimia yang terdapat dalam aspal. Jadi sekarang teman-teman tahukan apa aja
yang ada pada aspal, semoga bermanfaat. Jangan lupa tunggu postingan
selanjutnya ya..... Ingat berhati-hatilah saat berkendara.
References
Iman. (2014, Maret 25). Komposisi, Kandungan secara Fisik,
Fungsi, dan Sifat-Sifat. Retrieved from Civickitau: http://civilkitau.blogspot.co.id/2014/03/komposisi-kandungan-secara-fisik-fungsi-dan-sifat-sifat-aspal.html
Ismet. (2013, februari 02). faktor Penyebab Jalan Aspal
Cepat Rusak . Retrieved from Idebanguan.
nn. (2015, Desember 07). Aspal. Retrieved from Wikipedia:
https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aspal&oldid=10419929
0 komentar:
Posting Komentar