1.
Alkohol
a.
Metanol
Dalam industri metanol diubah menjadi formaldehid atau
digunakan untuk mensintesa bahan kimia lain. Metanol digunakan sebagai pelarut
dan sebagai bahan bakar bersih. Metanol mungkin juga mempunyai kegunaan baru
dalam bidang pertanian. Tidak seperti
alkohol pada minuman, metanol tetap beracun meskipun dalam jumlah kecil. Gejala
keracunan metanol adalah kebutaan karena metanol menyerang syaraf penglihatan;
juga dapat berakibat kematian.
b.
Etanol
Pada kebanyakan orang dewasa metabolisme tubuh dapat
mencerna sejumlah kecil etanol dengan tingkat keracunan yang rendah. Etil
alcohol pada umumnya disebut alkohol padi-padian atau alkohol minuman karena
dapat dihasilkan dari fermentasi gula alam dan tepung yang dihidrolisa yang
terdapat pada anggur dan padi-padian. Seseorang dengan konsentrasi alkohol
dalam darahnya mencapai 0,3% jelas terlihat mabuk; mereka yang mencapai 0,4%
tidak sadar atau tidak mampu merespon tindakan; dan konsentrasi 0,5% - 1% dapat
menyebabkan koma maupun kematian.
Etanol mempunyai banyak kegunaan, yakni sebagai
pelarut (vanilla atau ekstrak lain di rumah seringkali larutan etanol) dan
antiseptik (pencuci mulut mengandung alkohol 5% - 30%). Etil alkohol yang dihasilkan untuk kegunaan
selain konsumsi manusia diubah sifatnya dengan menambahkan metil dan isopropil
alkohol dan tidak untuk minuman. Untuk tujuan komersial, bahan ini biasanya
dihasilkan dari hidrasi etana.
Etanol dapat
ditambahkan ke dalam bensin sebagai pengganti MTBE (methyl tertiary buthyl
ether) yang sulit didegradasi sehingga mencemari lingkungan. Bensin yang
ditambah etanol efisiensi pembakarannya meningkat sehingga pembakarannya.
Akibatnya akan mengurangi tingkat pencemaran udara.
c.
Spiritus
Spiritus merupakan salah satu jenis alkohol yang
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan bakar lampu spiritus
(pembakar spiritus) dan untuk menyalakan lampu petromak. Di laboratorium
pembakar spiritus digunakan untuk uji nyala. Pembakar spiritus juga digunakan
untuk proses sterilisasi di laboratorium mikrobiologi. Spiritus bersifat racun,
karena adanya kandungan metanol didalamnya. Bahan utama spiritus adalah etanol
dan bahan tambahan terdiri dari metanol, benzena dan piridin.
d.
Glikol
Alkohol yang mempunyai dua gugus hidroksil disebut
alkohol dihidrat. Alkohol dihidrat sering disebut glikol. Yang paling penting
dari jenis ini adalah etilen glikol. Nama IUPAC dari etilen glikol adalah
1,2-etanadiol. Senyawa ini merupakan bahan utama pada campuran antibeku
permanen untuk radiator kendaraan bermotor. Etilen glikol juga digunakan pada
pembuatan fiber poliester (dacron) dan film magnetik (mylar) yang digunakan
untuk pita pada kaset dan komputer,
Etilen glikol agak beracun. Seperti halnya metanol,
tingkat keracunannya dikarenakan proses metabolisme dalam tubuh. Enzim hati
mengoksidasi etilen glikol menjadi asam oksalat. Senyawa ini akan mengkristal
dalam hati sebagai kalsium oksalat (CaC2O4) yang dapat
merusak ginjal.
e.
Gliserol
Gliserol juga disebut gliserin, merupakan salah satu
senyawa alkohol trihidrat. Gliserol berbentuk cairan manis seperti sirup.
karena tidak beracun, gliserol merupakan hasil dari hidrolisa lemak dan minyak
Gliserol digunakan secara luas dalam bidang industri meliputi: Pembuatan lotion
tangan dan kosmetik, Bahan tambahan dalam tinta, Penganti pencahar gliserol, Bahan
pemanis dan pelarut pada obat-obatan, Pelumas, Bahan dasar dalam produksi
plasik, pelapis permukaan dan fiber sintetik, serta Bahan baku nitrogliserin.
2.
Eter
a.
Dietil eter
Dietil eter digunakan secara luas sebagai obat bius
sejak tahun 1842. Tetapi sekarang jarang digunakan sebagai obat bius untuk
manusia karena mempunyai efek samping seperti: rasa sakit setelah pembiusan dan
muntah muntah.
Dietil eter banyak digunakan sebagai pelarut, karena
dapat melarutkan banyak senyawa organik yang tidak larut dalam air. Eter yang
diproduksi dalam jumlah besar akhir-akhir ini adalah metal tetra-butil eter
(MTBE) Zat tersebut ditambahkan dalam bensin untuk mengurangi emisi karbon
monoksida dan menggantikan tetra etil lead (TEL) sebagai zat anti knoking.
Etilen glikol digunakan untuk mensterilkan alat-alat kesehatan. Sebagian besar
etilen glikol digunakan dalam pembuatan fiber poliester dan zat anti beku.
3.
Aldehid
Penggunaan terbesar formaldehid adalah sebagai
pereaksi untuk penyiapan senyawa organik lain dan untuk pembuatan polimer
seperti Bakelit, Formika, dan Melmac. Formaldehid dapat mengubah sifat protein,
sehingga protein tidak dapat larut dalam air dan tahan terhadap bakteri
pembusuk. Alasan inilah yang menyebabkan formaldehid digunakan pada larutan
pembalsem dan pengawet spesimen biologis. Formalin juga digunakan sebagai
antiseptik di rumah sakit untuk mensterilkan sarung tangan dan peralatan bedah.
Akan tetapi penggunaan formaldehid sebagai antiseptik, pengawet dan cairan
pembalsem menurun akhir-akhir ini karena zat ini dicurigai bersifat
karsinogenik. Formalin banyak digunakan sebagai bahan pengawet makanan seperti
tahu dan bakso. Konsumsi formalin yang terus menerus akan merusakjaringan
tubuh.
4.
Keton
Aseton adalah keton yang paling sederhana dan penting.
Zat ini dihasilkan dalam jumlah besar
dengan mengoksidasi isopropil alkohol dengan katalis (Ag). Karena larut
sempurna dalam air dan kebanyakan pelarut organik, aseton utamanya digunakan
pelarut industri (misalnya, untuk cat dan pernis). Zat ini merupakan bahan
utama (terkadang bahan satu-satunya) pada beberapa merek penghapus cat kuku.
Aseton juga merupakan bahan yang penting pada pembuatan kloroform, iodoform,
pewarna, methacrylat, dan banyak senyawa organik kompleks yang lain.
5.
Asam
Karboksilat
a)
Asam Asetat
Asam asetat (Asam etanoat) merupakan asam karboksilat yang
paling penting. Zat ini dihasilkan secara industri dengan mengoksidasi
asetaldehid, bahan mentah yang didapat dari oksidasi etanol atau hidrasi
asetilen. Asam asetat juga dibentuk dalam cuka, ketika bakteri acetobacter
mengoksidasi etanol. Cuka pasar yang mengandung sekitar 5 persen asam asetat
dalam air, telah digunakan selama berabad-abad untuk menyedapkan makanan. Orang
pertama yang mensintesa asam asetat langsung dari unsur kimia adalah Adoph
Kolbe (Jerman, 1818-84) pada tahun 1845. Asam asetat digunakan pada pembuatan
selulosa asetat, vinil asetat, obat-obataan, pewarna, insektisida, bahan kimia
fotografi, dan pengawet makanan.
b)
Asam Format
Nama asam format ( asam metanoat) didapat dari Bahasa
Latin untuk kata formica yang berarti semut. Asam ini diisolasikan dari hasil
distilasi pemecahan pada semut. Sengatan pada gigitan semut disebabkan karena
adanya asam format. Asam ini merangsang ujung syaraf perasa sakit pada tubuh
kita dengan jalan merendahkan pH di sekelilingnya. Daerah yang terkena gigitan akan
membengkak karena mengalirnya air untuk melarutkan asam format tersebut
sehingga pH bertambah. Karena sengatan tersebut adalah asam, perawatan yang
terbaik adalah menggunakan basa sedang seperti baking soda/soda kue (NaHCO3).
Semut dan serangga lain sering mengeluarkan bahan kimia lain jika mereka
menggigit dan menyebabkan reaksi alergi yang parah pada beberapa orang.
Botol-botol asam format diberi peringatan “Hindari
kontak dengan kulit” karena asam ini bersifat korosif pada kulit dan jaringan
tubuh. Meskipun demikian asam format dimanfaatkan pada pembuatan pewarna,
insektisida, parfum, obat-obatan dan plastik.
6.
Ester
Beberapa senyawa ester mempunyai aroma buah-buahan
seperti apel (metil butirat), aroma pisang (amil asetat), aroma nanas (etil
butirat) dan masih banyak lagi. Dengan prinsip reaksi esterifikasi tersebut
dapat dibuat aroma buah-buahan tiruan. Jadi rasa dan aroma buah-buahan yang
terdapat pada makanan seperti permen, sirup dapat digantikan dengan senyawa
ester.
Ester tidak hanya penting untuk kosmetik dan penambah
rasa, tapi juga untuk penerapan lain. Beeswax, campuran ester seperti
C25H51COO– C30H61, dan dan Carnauba wax, ester lain, digunakan pada cat/pelapis
mobil dan mebelair. Lemak dan minyak (bukan minyak tanah) merupakan ester dari
gliserol dengan asam-asam lemak; ini penting bagi makanan kita. Ester-ester
aspirin dan metil salisilat digunakan dalam pengobatan sebagai analgesik dan
anti-peradangan. Metil salisilat, juga disebut minyak wintergreen, merupakan
bahan utama rasa/bau wintergreen. Etil asetat digunakan sebagai penghapus cat
kuku/kutek.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar