Koloid adalah substansi yang terdiri dari partikel yang secara
substansial lebih besar dari atom atau molekul biasa tapi terlalu kecil
untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Koloid umumnya
diklasifikasikan menjadi dua sistem, reversibel dan ireversibel.
Semua sistem koloid dapat dihasilkan atau dihilangkan oleh alam
maupun oleh proses industri dan teknologi. Koloid disiapkan dalam
organisme dengan proses biologis yang sangat penting untuk keberadaan
organisme.
Tahun-tahun awal abad ke-20 kita menyaksikan berbagai perkembangan
penting dalam fisika dan kimia, termasuk diantaranya penggunaan langsung
pada koloid. Kemajuan termasuk dalam pengetahuan tentang struktur
elektronik atom, dalam konsep ukuran molekul dan bentuk, dan pengatahuan
dalam sifat larutan. Selain itu, metode yang efisien untuk mempelajari
ukuran dan konfigurasi partikel koloid segera dikembangkan-misalnya,
analisis ultracentrifugal, elektroforesis, difusi, dan hamburan cahaya
tampak dan sinar-X. Baru-baru ini, penelitian biologi dan industri pada
sistem koloid telah menghasilkan banyak informasi tentang pewarna,
deterjen, polimer, protein, dan zat-zat lain yang penting untuk
kehidupan sehari-hari.
Aplikasi Koloid
Kelebihan yang dimiliki oleh sistem koloid dimanfaatkan manusia untuk
menunjang sendi-sendi kehidupan. Hal ini disebabkan sifat karakteristik
koloid yang penting, yaitu dapat digunakan untuk mencampur zat-zat yang
tidak dapat saling melarutkan secara homogen dan bersifat stabil untuk
produksi dalam skala besar.
Beberapa contoh penerapan sifat koloid dalam kehidupan sehari-hari,
diantaranya pemutihan gula, penggumpalan darah, penjernihan air,
pembentukan delta di muara sungai, dan pengurangan polusi udara.
Manfaat koloid untuk Pemutihan Gula
Pemutihan gula memanfaatkan sifat adsorpsi dari koloid. Gula tebu
yang masih berwarna dapat diputihkan dengan melarutkan gula ke dalam
air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid, tanah diatomae
atau karbon. Partikel koloid akan mengadorpsi zat warna tersebut.
Partikel-partikel koloid tersebut mengadorpsi zat warna dari gula tebu
sehingga gula dapat berwarna putih.
Manfaat koloid dalam Penggumpalan Darah
Darah mengandung sejumlah koloid protein yang bermuatan negatif. Jika
terjadi luka, maka luka tersebut dapat diobati dengan pensil stiptik
atau tawas yang mengandung ion Al3+ dan Fe3+.
Ion-ion tersebut membantu agar partikel koloid di protein bersifat
netral sehingga proses penggumpalan darah dapat lebih mudah dilakukan.
Manfaat koloid dalam Penjernihan Air
Air yang ada kadang mengandung partikel-partikel koloid tanah liat,
lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh
karena itu, untuk menjadikannya layak diminum, harus dilakukan beberapa
langkah agar partikel koloid tersebut dapat dipisahkan. Hal itu di
lakukan dengan cara menambahkan tawas Al2(SO4)3. Ion Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut akan terhidrolisis membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi berikut.
Al3+ + 3H2O → Al(OH)3 + 3H+
Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif
dari partikel koloid tanah liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada
lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap bersama tawas yang mengendap
karena pengaruh gravitasi.
Manfaat koloid dalam Pembentukan Delta di Muara Sungai
Pada pembentukan delta di muara Sungai, air sungai mengandung
partikel-partikel koloid pasir dan tanah liat yang bermuatan negatif.
Adapun air laut mengandung ion-ion Na+, Mg2+, dan Ca2+
yang bermuatan positif. Ketika air sungai bertemu di laut, maka ion-ion
positif dari air laut akan menetralkan muatan pasir dan tanah liat.
Oleh karena itu terjadi koagulasi yang akan membentuk delta di muara
sungai.
Manfaat koloid dalam Pengurangan Polusi Udara Pabrik
Pengambilan endapan atau pengotor pada industri, gas atau udara yang
dialirkan ke dalam suatu proses industri seringkali mengandung zat-zat
pengotor berupa partikel-partikel koloid. Untuk memisahkan pengotor ini,
digunakan alat yang bernama alat pengendap Cottrel. Alat
pengendap elektrostatik ini berupa lempengan logam yang bermuatan
lsitrik yang akan mengendapkan partikel koloid yang terdapat dalam
asap/debu yang keluar dari cerobong asap. Prinsip kerja pada alat ini
adalah elektroforesis dan koagulasi.
Asap dari pabrik sebelum meninggalkan cerobong asap dialirkan melalui
ujung-ujung logam yang tajam dan bermuatan pada tegangan tinggi (20.000
– 75.00 Volt). Ujung-ujung yang runcing akan mengionkan molekul-molekul
dalam udara. Ion-ion tersebut akan diadsorpsi oleh partikel asap dan
menjadi bermuatan. Selanjutnya, partikel bermuatan itu akan tertarik dan
diikat pada elektroda yang lainnya. Pengendap Cottrel banyak
digunakan dalam industri untuk dua tujuan yaitu, mencegah udara buangan
beracun atau memperoleh kembali debu yang berharga (misalnya debu
logam).
Beberapa kegunaan koloid dalam berbagai bidang, di antaranya industri kosmetika, tekstil, sabun, dan detergen.
Dan masih banyak lagi manfaat dari koloid yang bisa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga artikel ini bermanfaat. Terimakasih.
Sumber :
http://kliksma.com/2015/11/manfaat-koloid-dalam-kehidupan-sehari-hari.html
0 komentar:
Posting Komentar