PLTU BATU BARA (COAL POWER PLANT)
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) merupakan pembangkit listrik
tenaga thermal yang mengkonversi energi kimia dalam bahan bakar mejadi energi
listrik. PLTU banyak digunakan di kehidupan sehari-hari, karena efesiennya tinggi
sehingga mengahsilkan energi yang ekonomis. Misalnya kebutuhan listrik dunia
saat ini sudah 60 % kenutuhan.
Batu bara yang digunakan secara garis besar dibagi menjadi dua
bagian yaitu batu bara berkualitas tinggi dan batu bara berkualitas rendah. Bila
batu bara yang digunakan berkualitas baik maka sedikit sekali sekali
menghasilkan unsur berbahya, sehingga tidak begitu mencemari lingkungan, tapi
jika baru bra yang digunakan berkualitas rendah maka akan banyak menghasilkan
unsur yang berbaha seperti Sulfur, Nitrogen dan Sodium. Keunggulan pembangkit ini adalah bahan bakarnya lebih
murah harganya dari minyak dan cadangannya tersedia dalam jumlah besar serta
tersebar di seluruh Indonesia.
Proses konversi energi
pada PLTU berlangsung melalui 3 tahapan, yaitu :
- Energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam bentuk uap bertekanan dan temperatur tinggi.
- Energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran.
- Energi mekanik diubah menjadi energi listrik.
Bagian-bagian utama PLTU
1. Boiler
Boiler berfungsi untuk mengubah air (feed water) menjadi uap panas lanjut
(superheated steam) yang akan digunakan untuk memutar turbin.
2. Turbin Uap
Berfungsi untuk mengkonversi energi panas yang dikandung oleh uap menjadi
energi putar (energi mekanik).
3. Kondensor
Kondensor berfungsi untuk mengkondensasikan uap bekas dari turbin (uap yang
telah digunakan untuk memutar turbin).
4. Generator
Generator berfungsi untuk mengubah energi putar dari turbin menjadi energi
listrik.
5.
Condensate Pump
Berfungsi untuk mengalirkan air kondensat dari kondensor melintasi sistem
air kondensat menuju ke deaerator. Sistem ini memiliki 2 pompa, yang pertama
untuk cadangan dan yang kedua untuk beroperasi.
6. Condensate Polishing
Berfungsi untuk memurnikan air menggunakan bahan
kimia. Terdiri dari :
·
Ion exchanger sebagai
Wadah resin tempat pertukaran ion terjadi
·
Resin trap berfunsi
Sebagai penyaring resin agar tidak terbawa sistem
·
Anion regeneration dan
sparation vessel sebagai tempat terjadinya regenerasi resin (kation)
·
Kation regeneration dan
separation vessel sebagai tempat terjadinya regenerasi resin (anion)
7. GSC (Gland Steam Condensor)
Gland steam condensor adalah penukar panas untuk
mengkondensasikan uap bekas dari perapat turbin dan BFPT .
8. Daerator Level Control
Berfungsi sebagai pengatur level air di Deaerator.
9. Minimum Flow
berfungsi untuk menjamin aliran/pressure air kondensate agar tetap stabil
atau normal.
10. Low Pressure Heater
Berfungsi untuk pemanas air kondensat, menggunakan Excause Steam dari Low
Pressure Turbin. Tujuannya untuk efisiensi siklus dan menghemat bahan
bakar.
11. Deaerator
.
Berfungsi membuang
gas-gas yang tidak dibutuhkan
dari dalam air kondensat seperti oksigen (O2), carbondioksida (CO2)
dan non condensable gas lainnya
Peralatan Penunjang
Peralatan penunjang yang terdapat dalam suatu PLTU pada umumnya adalah :
- Desalination Plant (Unit Desal)
Peralatan ini berfungsi untuk mengubah air laut (brine) menjadi air tawar
(fresh water) dikarenakan sifat air laut yang korosif, sehingga jika air laut
tersebut dibiarkan langsung masuk ke dalam unit utama, maka dapat menyebabkan
kerusakan pada peralatan PLTU.
- Reverse Osmosis (RO)
Berfungsi menyaring garam-garam yang terkandung pada air laut, sehingga
dapat dihasilkan air tawar seperti pada desalination plant.
- Demineralizer Plant (Unit Demin)
Berfungsi untuk menghilangkan kadar mineral (ion) yang terkandung dalam air
tawar. Air sebagai fluida kerja PLTU harus bebas dari mineral,yang dapat
menyebabkan korosi pada peralatan PLTU.
- Hidrogen Plant (Unit Hidrogen)
Digunakan hydrogen (H2) sebagai pendingin Generator.
- Chlorination Plant (Unit Chlorin)
Berfungsi untuk menghasilkan senyawa natrium hipoclorit (NaOCl) yang
digunakan untuk memabukkan/melemahkan mikro organisme laut pada area water
intake.
- Auxiliary Boiler (Boiler Bantu)
Berfungsi untuk menghasilkan uap (steam) yang digunakan pada saat boiler
utama start up maupun sebagai uap bantu (auxiliary steam).
- Coal Handling (Unit Pelayanan Batubara)
Merupakan unit yang melayani pengolahan batubara yaitu dari proses bongkar
muat kapal (ship unloading) di dermaga, penyaluran ke stock area sampai
penyaluran ke bunker unit.
- Ash Handling (Unit Pelayanan Abu)
Merupakan unit yang melayani pengolahan abu baik itu abu jatuh (bottom ash)
maupun abu terbang (fly ash) dari Electrostatic Precipitator hopper dan SDCC
(Submerged Drag Chain Conveyor) pada unit utama sampai ke tempat penampungan
abu (ash valley).
Proses kerja PLTU batubara secara sederhana:
1. Batubara dihancurkan dan dihaluskan hingga menyerupai tepung, kemudian
dicampur dengan udara panas dan disemprot dengan tekanan tinggi sehingga akan
terjadi pembakaran yang maksimum ke dalam boiler.
2. Air dialirkan
melalui pipa di dalam dinding boiler, dipanaskan menjadi uap hingga mencapai
suhu 1000oF dengan tekanan 200 bar dan disalurkan ke turbin.
3. Tekanan uap yang
besar akan mendorong poros turbin yang dihubungkan ke poros generator dimana
magnet berputar dalam kumparan sehingga menghasilkan listrik.
4. Uap yang keluar dari
turbin dialirkan ke kondensor untuk dimasak ulang. Sedangkan air pendingin akan
disemprotkan ke dalam cooling tower, kemudian dipompa kembali ke kondensor
sebagai air pendingin ulang dan uap air dikembalikan ke boiler untuk mengulangi
siklus.
siklus PLTU
Cirebon, 25 Mar. 16
WINDA YULIANA
1415105141
Sumber Rujukan
Budiman, A. (2012, January
30). Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Retrieved Maret 24, 2016
0 komentar:
Posting Komentar