Kandungan Kimia
Lumpur Panas Lapindo Diambang Batas
Beberapa kandungan kimia yang ada
dalam lumpur yang menyembur dari sumur pengeboran gas PT Lapindo Brantas,
Ternyata kandungan lumpur yang menyembur di kawasan Porong, Sidoarjo, itu sudah
di atas ambang batas.
Logam berat Hg (raksa) misalnya,
ditemukan hasil 2,5 ppm. Sedang senyawa phenol yang dinyatakan ada dalam
pemeriksaan oleh Pekerjaan Umum Jawa Timur di laboratorium Institus
Teknologi 10 Nopember Surabaya justru tidak ditemukan.
Demikian hasil pemeriksaan lumpur
dan air di lokasi banjir lumpur panas PT Lapindo Brantas yang diungkapkan
secara terbuka oleh pemerintah Kabupaten Sidoarjo.
Kenapa pada hasil pemeriksaan di ITS
tidak ditemukan? Ir. Lily Pudjiastutik MT, salah satu anggota tim yang
membidangi penanganan lingkungan, mengungkapkan ada berbagai kemungkinan. Pertama, karena metode
analisisnya yang berbeda. Kedua, kemungkinan sampel yang diambil juga berbeda. Ketiga, phenol yang ditemukan pada analisa yang dilakukan oleh Pekerjaan Umum bukan senyawa phenol yang berdiri sendiri, melainkan gugus phenol yang ada pada senyawa lain.
membidangi penanganan lingkungan, mengungkapkan ada berbagai kemungkinan. Pertama, karena metode
analisisnya yang berbeda. Kedua, kemungkinan sampel yang diambil juga berbeda. Ketiga, phenol yang ditemukan pada analisa yang dilakukan oleh Pekerjaan Umum bukan senyawa phenol yang berdiri sendiri, melainkan gugus phenol yang ada pada senyawa lain.
Dikatakannya, hasil dari
laboratorium ITS menyimpulkan, nilai BOD dan COD serta kandungan minyak dan
lemak dalam lumpur dan cairan di lokasi cukup tinggi, sehingga dapat menggangu
ekologi perairan jika langsung dibuang ke perairan tanpa diolah, sementara
untuk formasi padatan, relatif tidak toksik. Meski demikian tidak boleh masuk
saluran irigasi, karena recovery-nya sulit dan lama,” katanya.
Sementara itu, Dr. Makky S. Jaya,
anggota tim bawah permukaan atau sub-surface mengungkapkan peristiwa
yang terjadi di Porong merupakan peristiwa pertama yang terjadi di dunia. “
yang terjadi di Porong merupakan peristiwa pertama yang terjadi di dunia. “
Memang kejadian serupa pernah
terjadi di Duri, Riau, pada 2002, tapi itu tidak bisa disamakan karena sumur produksi
yang itu diinjeksi uap panas kemudian setelah injeksi terjadi fenomena gas yang
menyembur. Sedang di Porong lumpur yang keluar secara tidak terkendali,”
katanya.
Sumber: TEMPO Interaktif (Oleh: Adi Mawardi)
0 komentar:
Posting Komentar