Mungkin karena terlalu
sibuk dan tidak banyak waktu yang bisa dipergunakan, membuat beberapa orang
terutama wanita akan lebih sering membeli baju secara mendadak dan memakainya
secara langsung untuk menghadiri sebuah acara. Untuk menghilangkan bau baju
baru tersebut biasanya para wanita menyemprotkan parfum yang akan membuat baju
tersebut tidak kelihatan baru.
Baju yang masih baru
dan belum pernah dipakai sebenarnya justru sangat membahayakan, karena terlalu
lama terpapar di ruang terbuka dan sudah beberapa kali dicoba, disentuh oleh
banyak orang dan resiko banyaknya kuman akan sangat besar. Bayangkan saja jika
satu orang mencoba 3-4 baju, lantas berapa kali sebuah baju baru sudah dicoba
ketika masih dijual?
Hal ini terdengar
sangat mengerikan, tapi inilah kenyataannya dimana orang-orang tidak menyadari
jika baju baru merupakan salah satu sumber penyakit yang suka dipergunakan oleh
banyak orang.
Namun, tahukah kamu
bahaya memakai baju baru tanpa dicuci terlebih dahulu?
Beberapa laporan
menunjukkan bahwa penggunaan bahan kimia beracun dalam pengolahan pakaian dapat
menimbulkan reaksi alergi dan risiko lainnya terhadap kesehatan.
Bahan kimia tidak hanya
mencemari air, makanan dan obat-obatan saja, tetapi juga dapat ditemukan dalam
pakaian. Pakaian dari bahan kain rayon atau serat sintetis dibuat dengan
menggunakan bahan-bahan kimia.
Produsen kain di Asia
kebanyakan menggunakan bahan kimia beracun dalam pengolahan serat kain, bahkan
hingga proses pengemasan pakaian. Setelah pakaian selesai diproduksi, produsen
biasanya menambahkan formaldehid
untuk menjaga pakaian dari kerutan dan mencegah tumbuhnya jamur selama
pengiriman. Formaldehid sebagai
pengawet pakaian ini juga menambah paparan racun pada pakaian.
Kulit merupakan organ
terbesar manusia, sehingga kebersihan dan keamanan pakaian dari bahan kimia
perlu diperhatikan. Beberapa laporan menunjukkan adanya reaksi alergi yang
parah terhadap formaldehid. Ada juga efek negatif jangka panjang terhadap
kesehatan secara keseluruhan akibat paparan bahan kimia yang terlalu dekat
dengan tubuh.
Dikutip dari Washington
Post, Dr Tierno menuturkan “Tubuh kita secara alami memang mengandung berbagai
macam bakteri. Tapi dari sekitar 60.000 kuman, hanya sekitar 1,2 persen saja
atau 600-1200 bakteri yang bersifat pathogen (dapat menyebabkan penyakit)”
paparnya.
Berikut ini bakteri dan kuman yang perlu diwaspadai:
1. Bakteri
potagen terdeteksi dapat menular dibandingkan jenis bakteri
lain.
Satu
contoh bakteri yang berbahaya adalah Norovirus, bakteri jenis ini hidup
di pakaian kering selama beberapa hari dan jika tersentuh oleh seseorang ketika
mencoba pakaian, maka bakteri tersebut menempel pada tangan dan mengancam sitem
kekebalan tubuh manusia. Bakteri Norovirus dapat menyebabkan penyakit saluran
pencernaan.
2. Bakteri
Staph MRSA dapat hidup pada pakaian berbahan katun selama 6 bulan
lamanya. Bakteri ini juga ditularkan melalui kontak langsung ataupun tidak
langsung melalui kotoran, hidung, dan ketiak.
Dr Tierno menjelaskan,
memang risiko terkenanya penyakit akibat bakteri masih sangat rendah, namun
menjaga kesehatan dan lebih waspada dengan bakteri perlu disadari. Untuk
mengurangi serangan bakteri Dr Tierno menganjurkan untuk mencuci tangan sebelum
makan dan mencuci dan menyetrika baju baru sebelum digunakan, untuk
menghilangkan kemungkinan adanya bakteri-bakteri patogen dari pakaian tersebut.
Bahan
kimia lain dalam pakaian yang umum digunakan adalah nonylphenol ehtoxylate
(NPE). Penggunaan NPE pada beberapa merek pakaian terkenal telah dibatasi di
berbagai negara di Asia. Namun, sampai sekarang belum ada batasan penggunaan
bahan kimia pada pengolahan pakaian di Cina dan negara-negara Asia Tenggara,
termasuk Indonesia.
Pakaian
berwarna hitam dan yang menggunakan pewarna untuk bahan kulit sering mengandung
p-phenylenediamine (PPD), yang dapat menghasilkan reaksi alergi. Senyawa
organik volatil dan produk pemutih juga banyak sekali digunakan oleh industri
tekstil.
Baca
label pakaian terlebih dahulu sebelum membelinya dan hindari bahan-bahan
sintetis seperti rayon, nylon, polyester, acrylic, asetat atau triasetat
sebanyak mungkin. Jika terlalu sulit untuk meminimalkan pemilihan bahan pakaian
tersebut, cuci dan keringkan baju-baju yang baru saja Anda beli sebanyak tiga
kali pengulangan sebelum memakainya.
Beberapa
Tips Penting yang harus kamu perhatikan, segeralah mandi dan membersihkan badan
setiap habis bepergian. Gunakan sabun antiseptik agar kuman dan bakteri tidak
tinggal lama dan menginfeksi tubuh.
Pastikan
mencuci bersih baju baru setelah berbelanja. Jangan langsung dipakai karena
banyak bakteri dan kuman berbahaya yang tak bisa dilihat oleh mata bisa
berpindah ke tubuh Anda dan mengganggu kesehatan Anda. Rendam baju dengan air
yang telah dibeli antiseptik, terutama untuk pakaian dalam.
Jika anda memiliki
kebiasaan mengenakan baju baru tanpa mencucinya terlebih dahulu, sebaiknya
tinggalkan kebiasaan buruk ini yaaa..
Sumber :
http://beautyinhealthy.blogspot.co.id/2011/07/waspada-baju-baru-terinfeksi-ratusan.html
wanitaindonesia.net
0 komentar:
Posting Komentar