Sabtu, 19 Maret 2016

Reaksi tubuh ketika makan pedas

Assalamu’alaikum
Hai kawan-kawan! Bertemu lagi nih dengan saya dipostingan yang ke-5.
Pada postingan ke-5 ini akan membahas tentang "Reaksi Tubuh Ketika Makan Pedas"
Reaksi orang saat menikmati pedasnya cabai bervariasi ada yang seperti tersengat listrik, panas atau dingin di lidah atau bahkan mati rasa.
Tahukah penyebabnya? Penelitian baru dari Universitas College London mengatakan cabai dan paprika mengandung bahan kimia yang dapat mengaktifkan sensor rasa di mulut.
"Bahan kimia tersebut disebut sanshool yang juga ditemukan pada lada Sichuan. Bahan ini mengakses bagian bibir dan menghubungkan ke daerah otak yang berhubungan dengan sentuhan," ujar Ahli Syaraf Kognitif, Nobuhiro Hagura.
Ini adalah bahan yang menyebabkan bibir kesemutan dan membuat mulut terasa kaku. Cabai termasuk keluarga capsicum yang mengandung senyawa kimia seperti capsaicinoids dan mentol.
Bagi pecinta makanan pedas mungkin menikmati makanan pedas adalah sebuah kenikmatan, tapi hati-hati Dreamers, terlalu banyak memakan makanan pedas bisa berbahaya bagi kesehatanmu.
Senyawa kimia dalam cabai yang bernama capsaicin bisa membahayakan nyawa. Orang yang mengonsumsi capsaicin berlebih bisa terkena serangan jantung kemudian meninggal dunia. Mengutip Medical Daily, berikut respons alami tubuh ketika tubuh Anda menerima makanan yang pedas.
l Mulut, hidung, dan mata
Tubuh akan menganggap capcaisin sebagai zat yang menyerang tubuh sehingga harus dikeluarkan sesegera mungkin. Capsaicin dapat menyebabkan kelenjar mukosa mengeluarkan lendir berlebih. Hasilnya, hidung akan meler, mulut terasa berair, keluarnya air mata, dan meningkatkan produksi air liur.
l Otak
Setelah gigitan pertama makanan yang sangat pedas, orang akan merasakan sensasi panas sesegera mungkin. Meskipun faktanya tubuh tidak akan mengalami kenaikan suhu. Alasan timbulnya sensasi panas ini disebabkan kemampuan capsaicin mengunci reseptor rasa sakit yang diketahui bernama TRPV1, yang akan secara normal diaktifkan apabila tubuh merasakan panas.
Ketika reseptor yang sensitif terhadap panas dipicu untuk diaktifkan, rangsangan itu mengirimkan pesan pada otak yang membuat tubuh merasakan seperti berada sangat dekat dengan sumber panas. Padahal tidak ada perubahan temperatur di sekitar tubuh.
l Kelenjar keringat
Ketika reseptor rasa sakit yang sensitif terhadap panas diaktifkan, otak akan menganggap bahwa tubuh kepanasan dan berusaha keras untuk mengembalikan tubuh Anda ke kondisi semula. Akhirnya, tubuh akan memicu salah satu pertahanan terbaik terhadap panas, yaitu keringat.
Aktivasi TRPV1 ini juga akan menyebabkan kapiler membesar, yang memungkinkan panas untuk mencapai permukaan tubuh sehingga ia dapat lebih mudah menyebar. Hal ini menyebabkan wajah memerah ketika mengonsumsi makanan pedas.
l Sistem pencernaan
Bagi mereka yang tidak terbiasa makan makanan pedas, atau terlalu banyak mengonsumsi capsaicin dapat menyebabkan saluran pencernaan terganggu. Sama halnya seperti yang terjadi pada mata, mulut, dan hidung, capsaicin menyebabkan usus meningkatkan produksi lendir.
Capsaicin juga dapat memicu kontraksi usus lebih kuat. Hal ini dilakukan untuk membantu mengeluarkan bahan ofensif itu secepat mungkin. Akibatnya, seseorang akan mengalami diare atau muntah.
Sekian pembahasan pada kesempatan ini, semoga nanti bisa bertemu kembali dipostingan selanjutnya.
Wassalamu’alaikum
Referensi:
http://m.dreamers.id/lifestyle/article/39777/yang-terjadi-pada-tubuh-saat-menyantap-makanan-pedas
http://m.dream.co.id/fresh/ini-penyebab-reaksi-saat-konsumsi-cabai-150904c.html

0 komentar:

Posting Komentar