Kamis, 25 Februari 2016

GAS MULIA



ayo belajar bareng kimia
 
 
                        Teman teman kali ini saya akan membahas
Atau sekedar menulis tentang gas mulia
Ayo kita belajar bersama, tentang apa sih GAS MULIA...?
GAS MULIA
Unsur-unsur gas mulia dalam sistem periodik menempati golongan VIII A yang terdiri dari unsur helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), xenon (Xe), dan (Rn). Struktur elektron terluar gas mulia yang oktet (8) (kecuali helium duplet (2) ) merupakan struktur yang paling stabil. Oleh karena itu gas mulia sukar bereaksi dengan unsur lain sehingga disebut gas inert (lamaban). Untuk memudahkan mengingat gas mulia saya menghafalkannya dengan singkatan “Heboh (He) Negara (Ne) Argentina (Ar) Karena (Kr) Xena (Xe) Runtuh (Rn).
a.         Sejarah gas mulia
Sejarah gas mulia berawal dari penemuan Cavendish pada tahun 1785. Cavendish menemukan sebagian kecil bagian udara (kuarang dari 1/2000 bagian) sama sekali tidak berreaksi walaupun sudah melibatkan gas-gas atmosfer.
Lalu pada tahun 1894, Lord Raleigh dan Sir William Ramsay berhasil memisahkan salah satu unsur gas di atmosfer (yang sekarang di kenal sebagai gas mulia) berdasarkan data spektrum. Lalu ia mencoba mereaksikan zat tersebut tetapi tidak berhasil dan akhirnya zat tersebut diberi nama argon.
Dan pada tahun1895 Ramsay berhasil mengisolasi Helium, hal ini berawal dari penemuan Janssen pada tahun 1868 saat gerhana matahari total. Janssen menemukan spektrum Helium dari sinar matahari berupa garis kuning. Nama Helium sendiri merupakan saran dari Lockyer dan Frankland.
Lalu pada tahun 1898 Ramsay dan Travers memperoleh zat baru yaitu Kripton, Xenon serta Neon. Kripton dan Xenon ditemukan dalam residu yang tersisa setelah udara cair hampir menguap semua. Sementara itu Neon ditemukan dengan cara mencairkan udara dan melakukan pemisahan dari gas lain dengan penyulingan bertingkat.
Pada tahun 1900 Radon ditemukan oleh Friedrich Ernst Dorn, yang menyebutnya sebagai pancaran radium. Pada tahun William Ramsay dan Robert Whytlaw-Gray menyebutnya sebagai niton serta menentukan kerapatannya sehingga mereka menemukan Radon adalah zat yang paling berat di masanya (sampai sekarang). Nama Radon sendiri baru dikenal pada tahun 1923.
Pembuatan unsur gas mulia sendiri baru ditemukan pada tahun 1962. Pembuatan unsur tersebut diawali oleh seorang ahli kimia yang berasal dari Kanada yaitu Neil Bartlett. Neil Bartlett barhasil membuat senyawa xenon yaitu XePtF6, sejak saat itu barulah ditemukan berbagai gas mulia lain yang berhasil di buat. Dan akhirnya istilah untuk menyebut zat-zat telah berganti. Yang awalnya disebut gas inert (lembam) telah berganti menjadi gas mulia yang berarti stabil atau sukar berreaksi.

b.      Asal usul nama unsur gas mulia:
*      Helium → Helios (Yunani) : matahari
*      Argon → Argos (Yunani) : malas
*      Neon → Neos (Yunani) : baru
*      Kripton → Kriptos (Yunani) : tersembunyi
*      Xenon → Xenos (Yunani) : asing
*      Radon → Radium


c.       Sifat fisis gas mulia
Sifat – sifat gas mulia antara lain :
1)      Pada suhu kamar berwujud gas dan inert.
2)      Titik didihnya hanya beberapa derajat diatas titik lelelhnya.
3)      Jumlah elekton valensinya adalah 8 elektron, kecuali helium yang jumlah elekron valensinya adalah 2 elektron.
4)      Semkain besar nomor tom masa semakin besar pula jari-jari atom, titik leleh dan titik didihnya.
5)      Semkin besar noomor atom, energi ionisasinya semakin berkurang, hal ini berkebalikan dengan afinitas elektron yang cenderung semain bertambah sebanding dengan pertambahan nomor atom.
6)      Semakin bertambah besar nomor atomnya, maka semakin pula kerapatannya.

d.      Sifat kimia gas mulia
Sifat-sifat kimia unsur gas mulia antara lain :
1)      Reaktivitas gas mulia sangat rendah, karena mempunyai konfigurasi elektron yang stabil
2)      Reaktivitas gas mulia bertambah sebanding dengan besarnya jari-jari atom.

e.       Konfigurasi elekron gas mulia
Penulisan konfigurasi elektronnya untuk unsur lain yang sekiranya banyak nomor atomnya dapat disingkat dengan bantuan unsur-unsur gas mulia (gol VIII A).
2He      1S2
10Ne     (2He) 2S2 2P6
18Ar     (10Ne) 3S2 3P6
36Kr     (18Ar) 4S2 3d10 4P6
54Xe     (36Kr) 5S2 4d10 5P6
86Rn     (54 Xe) 6S2 4F14 5d10 6p6

f.       Kegunaan Gas Mulia
·        Helium
Sebagai pengisi Balon udara, hal ini dikarenakan helium adalah gas yang
Helium merupakan zat yang ringan dan tidak muadah terbakar, Helium biasa digunakan untuk mengisi balon udara, dan helium yang tidak reaktif digunakan untuk mengganti nitrogen untuk membuat udara buatan yang dipakai dalam penyelaman dasar laut. Helium yang berwujud cair juga dapat digunakan sebagai zat pendingin
karena memiliki titik uap yang sangat rnedah.

·        Neon
Neon biasanya digunakan untuk mengisi lampu neon. Selain itu juga neon dapat digunakan untuk berbagi macam hal seperti indicator tegangan tinggi, zat pendingin, penangkal petir, dan mengisi tabung televise.
·        Argon
Argon dapat digunakan dalam las titanium dan stainless steel. Argon juga digunakan dalam las dan sebagai pengisi bola lampu pijar.
·        Kripton
Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan rendah. Krypton juga digunakan dalam lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi.
·        Xenon
Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri) dan pembuatan tabung elektron.
·        Radon
Radon dapat digunakan dalam terapi kanker karena bersifat radioaktif. Radon juga dapat berperan sebagai sistem peringatan gempa, Karena bila lepengn bumi bergerak kadar radon akan berubah sehingga bias diketahui bila adanya gempa dari perubahan kadar radon.

Kamis, 25 Februari 2016
Winda Yuliana
1415105141
           
            Sumber Rujukan :      

 

gas mulia. (2009, november 07). Diambil kembali dari http//www.gasmulia.blogspot.co.id/2009/11/gas-mulia.html
KARISMA. (2006). Buku ajar acuan pengayaan KIMIA. JAWA TENGAH: CV. Candhik Ayu.




0 komentar:

Posting Komentar