Minggu, 28 Februari 2016

Limbah Kimia Elektronik

  Limbah kimia elektronik merupakan salah satu limbah yang berbahaya karena mengandung logam berat dan polimer yang berbahaya bagi lingkungan.
  Akhir-akhir ini limbah elektronik semakin menumpuk saja. Hal ini dapat terjadi karena perkembangan elektronik dimana harga barang-barang elektronik yang semakin murah sehingga konsumen dengan mudah dapat mengganti barang elektroniknya jika sudah rusak dan yang lebih parah adalah konsumen yang membuang barang elektroniknya begitu saja karena menganggap barang tersebut sudah ketinggalan zaman, padahal barang elektronik tersebut masih layak untuk dipakai. Hal ini dapat memperparah tumpukan limbah elektronik. Sekarang yang sedang marak adalah merabahnya produk elektronik China dengan harga yang relatif murah. Apabila sampah elektronik ini tidak ditangani dengan baik maka tidak menutup kemungkinan suatu saat limbah ini akan membahayakan alam.
  Limbah elektronik kemungkinan besar akan selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Untuk itu sebenarnya ada tiga langkah yang dapat di lakukan, yaitu :
1. Gunakan barang elektronik seefisien mungkin dan rawat dengan baik.
2. Jika rusak usahakan untuk memperbaikinya.
3. Jika dapat diperbaiki gunakan komponen alat elektronik tersebut yang masih bisa dipakai.
  Menurut badan perserikatan bangsa-bangsa tentang lingkungan mengatakan bahwa ada 40 juta ton limbah elektronik yang terbuang setiap tahunnya. Amerika Serikat dan China merupakan dua negara yang menyumbang limbah elektronik terbesar. Semakin usang suatu peralatan elektronik maka semakin banyak kandungan logamnya. Baru baru ini telah dilakukan penelitian yang membuktikan bahwa limbah elektronik dapat menyebabkan penyakit jantung.
  Adapun beberapa unsur kimia berbahaya dalam peralatan elektronik antara lain yaitu :
1. Amerisium
  Biasanya digunakan sebagai alat untuk mendeteksi bahaya kebakaran yang dapat mengakibatkan penyakit kanker atau bersifat karsinogenik. Amersium merupakan bahan yang berkilau putih dan berwarna agak keperakan dan banyak digunakan pada alat untuk mengukur ketebalan kaca, radioaktif dan digunakan juga pada sumber radiografi sinar gamma. Bahan ini juga merupakan bahan yang mudah ditempa. 
 2. Merkuri
Biasanya digunakan pada lampu neon, thermostat, monitor layar datar. Bahan ini dapat menyebabkan gangguan sensorik, dermatitis dan kelemahan otot. 
3. Sulfur
Digunakan pada baterai asam timbal dan dapat menyebabkan gangguan pada ginjal, hati, dan iritasi kerongkongan. 
4. BFR (braminated flame)
Digunakan sebagai bahan penghambat terbakarnya zat organik. Zat ini dapat membahayakan fungsi hati dan gangguan sistem syaraf. 
5. Kadmium
Kadmium banyak digunakan pada baterai nikel-kadmium yang mengandung 6-18% kadmium, penghambat terjadinya korosi pada kapal dan untuk peka cahaya tesistor. Pada manusia jika terpapar dapat menyebakan gangguan pada fungsi paru-paru dan gangguan fungsi ginjal. 
6. Timbal
Banyak digunakan pada baterai asam timbal, soldier dan monitor CRT kaca. Tingginya kadar timbal dalam darah dapat menyebabkan kerusakan sistem syaraf dan penurunan IQ. 
7. Berilium Oksida

Kebanyakn limbah di buang dengan cara : 
a. Dikubur
Apabila limbah elektronik ditimbun akan menyebabkan terserapnya logam berbahaya kedalam tanah sehingga dapat mengganggu keseimbangan tanah dan air. 
b. Dibakar
Apabila limbah elektronik dibakar dapat menyebabkan pencemaran udara dan gangguan pada atmosfer. Adapun jenis logam yang dapat membahayakan atmosfer adalah timbal, merkuri, dan cadmium. 
c. Reduce, reuse, recikle
3R merupakan cara terbaik di dalam pengolahan limbah elektronik. 


Sumber:
http://terapankimia.blogspot.co.id/2012/12/limbah-kimia-elektronik.html?m=1

0 komentar:

Posting Komentar