Sabtu, 20 Februari 2016

sayangi bumi kita dengan memakai pupuk organik



SAYANGI BUMI KITA DENGAN MEMAKAI PUPUK ORGANIK
 
Kebanyakan peternak merasa risih dengan kotoran ternak mereka yang sudah menggunung, pada akhirnya mereka membunangnya sia-sia disungai atau pun dilahan kosong. Hal seperti itu sangat di sayangkan karena kotoran kambing ternyata bisa dimanfaatkan menjadi pupuk cair atau pupuk organik. Dan kali ini penulis akan menjelaskan solusi para peternak, tentang pemanfaatan kototan ternak mereka dan kandungan unsur alami yang terkandung didalamnya. Kali ini penulis mengambil sampel peternak kambing.
Sebelum ke pemanfaata kotoran kambing, terlebih dahulu kita tau apa itu kambing.

  • KAMBING
Kambing merupakan binatang memamah biak yang berukuran sedang. Kambing ternak (Capra aegagrus hircus) adalah subspesies kambing liar yang secara alami tersebar di Asia Barat Daya (daerah "Bulan sabit yang subur" dan Turki) dan Eropa. Kambing liar jantan maupun betina memiliki tanduk sepasang, namun tanduk pada kambing jantan lebih besar. Umumnya, kambing mempunyai janggut, dahi cembung, ekor agak ke atas, dan kebanyakan berrambut lurus dan kasar. Panjang tubuh kambing liar, tidak termasuk ekor, adalah 1,3 meter - 1,4 meter, sedangkan ekornya 12 sentimeter - 15 sentimeter. Bobot yang betina 50 kilogram - 55 kilogram, sedangkan yang jantan bisa mencapai 120 kilogram. Kambing liar tersebar dari Spanyol ke arah timur sampai India, dan dari India ke utara sampai Mongolia dan Siberia. Habitat yang disukainya adalah daerah pegunungan yang berbatu-batu.
Kambing sudah dibudidayakan manusia kira-kira 8000 hingga 9000 tahun yang lalu. Di alam aslinya, kambing hidup berkelompok 5 sampai 20 ekor. Dalam pengembaraannnya mencari makanan, kelompok kambing ini dipimpin oleh kambing betina yang paling tua, sementara kambing-kambing jantan berperan menjaga keamanan kawanan. Waktu aktif mencari makannya siang maupun malam hari. Makanan utamanya adalah rumput-rumputan dan dedaunan. (wikipedia, 2016)

  • Kandungan unsur kimia dalam kotoran kambing
 Kotoran kambing mempunyai komposisi unsur hara sebagai berikut :
Wujud            bahan
(%)
H2O
(%)
N
(%)
P2O5
(%)
K2O
(%)
Padat
67
60
0,75
0,50
0,45
Cair
33
85
1,35
0,05
2,10
Total
69
0,95
0,35
1,00
                                                                     (herutrian, 2012)
Dari pada dibuang sia-sia kotoran kambig bisa kita manfaatkan menjadi pupuk kandang yang bermanfaat bagi kesuburan tanaman dan pastinya lebih ramah lingkungan. Dan ini adlah caranya:
  •  Pupuk organik padat dari inthil (kotoran) kambing
 BAHAN :
·      1 ton kotoran kambing
·      200 kg kapur pertanian (Dolomit)
·      200 kg abu/sekam/bekas gergajian
·      4 Botol EM4  (decomposer)

Alat :
·      Cangkul
·      Terpal
·      Ember

Sebelum kita membuat Campuran bahan tersebut diatas kotoran Kambing harus kita hancurkan terlebih dahulu dengan memakai alat(mesin) atau manual atau dicampur dengan Urea(1%)

Setelah Inthil kambing ini hancur dan tidak utuh lagi kita ikuti tahapan berikut:
  • Tahapan pembuatan Pupuk Organik Padat (POP)  Kotoran Kambing
1.    Siapkan tempat atau hamparan yang ternaungi dan jika hujan tempat tersebut tidak tergenang air.
2.    Lakukan proses pencampuran bahan, agar mudah dan merata bisa dilakukan dengan cara membuat lapisan-lapisan.
3.    Pembuatan lapisan dengan cara menghamparkan kotoran kambing dan  setebal kurang lebih 20-30 cm dan taburkan dolomit, abu dan decomposer secukupnya.
4.    Kemudian siapkan EM4 dari dosis yang ditetapkan yang dilarutkan dalam air kemudian disiramkan pada lapisan tersebut hingga kadar air mencapai 40%. Atau bisa diukur dengan cara diremas dengan tangan air tidak meneteskan atau  bahan organik tidak pecah saat genggaman tangan dibuka.
5.    Buat lapisan berikutnya hingga semua bahan habis, kemudian lapisan tersebut dicangkul dari salah satu sisi searah hingga menimbulkan timbunan baru.
6.    Lakukan lagi kearah kebalikannya, kemudian ditimbun atau dibuat gunungan sebesar lebar terpal penutup.
7.    Timbunan ditutup rapat dengan terpal dan bagian pinggir terpal diberi beban sehingga jika ada angin terpal tidak terbuka.
8.    Diamkan selama 1 minggu, setelah satu minggu terpal dibuka dan timbunan diaduk untuk tujuan pemberian airasi pada proses pengomposan. Proses pengomposan yang berhasil akan timbul panas dan dapat dirasakan saat pembongkaran gundukan.
9.    Perkirakan setelah 3 minggu Kompos sudah bisa dibongkar dan diangin anginkan supaya menghilangkan bau amoniak dan sudah dapat dipakai.

  • Cara aplikasi pada tanaman :
Aplikasi pupuk organik untuk tanaman musiman dapat dilakukan bersamaan saat pengolahan lahan, Pemupukan pada tanaman tahunan, sebaiknya dibenam pada bagian ujung perakaran, dan setiap tanaman umumnya memiliki ujung perakaran berada tepat dibawah daun paling ujung dari tanaman tersebut. Semakin banyak pupuk organik diberikan semakin meningkat kesuburan tanah. (Anwa, 2013)
Kebanyakan orang yang mempuyai kebun diladangnya atau tanaman dirumahnya, lebih suka memakai pupuk kimia dibandingkan pupuk organik. Padahal pupuk yang mengandung bahan-bahan kimia itu bisa merusak tanah itu sendiri. Dam penulis menyarankan untuk memakai pupuk organik, karna lebih ramah lingkungan.
Sayangi bumi kita dengan memakai pupuk organik.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi kalian yang mempunyai tanaman dirumahnya, khususnya bagi para petani kebun.

DAFTAR PUSTAKA

Anwa. (2013, April 26). cara membuat pupuk organik dari kotoran kambing. Retrieved from Peternakan Kambing Kmerh.
herutrian. (2012, april 8). justkie. Retrieved from wordpress: https://justkie.wordpress.com/tag/kotoran-kambing/
wikipedia. (2016, januari 04). kambing. Retrieved januari 04, 2016, from wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Kambing


0 komentar:

Posting Komentar