Minggu, 21 Februari 2016

Tempat Makan Praktis Namun Berbahaya



Tempat Makan Praktis Namun Berbahaya
           
           

Seperti yang kita tahu, banyak sekarang makanan yang menggunakan wadah atau tempat makan menggunaka styrofoam. Memang praktis tapi apa kalian aka tetap memakan konsumsi yang menggunakan styrofoam setelah membaca artikel ini?

Styrofoam sebenarnya bukanlah nama sebuah kemasan melainkan produk dagang dari perusahaan Dow Mechanical. Styrofoam sendiri kemasan yang berbahan dari polimer dan macam lainnya seperti :

1.      Polietilen tereflatat (PET)
2.      Polirinil klorida (PVC)
3.      Polietilen (PE)
4.      Polipropilen (PP)
5.      Polistirena (PS)
6.      Polikarbonat (PC)
7.      dan melamin. 

Styrofoam terbuat dari butiran-butiran styrene, yang diproses menggunaka Benzana sedangkan Benzena sendiri termasuk zat yang dapat menimbulkan penyakit. 

Ancaman untuk Kesehatan
Styrofoam terbuat dari Kopolimer Styrene yang diproses menggunakan Benzana. Benzana sendiri dikenal sebagai zat yang memicu berbagai gangguan kesehatan seperti tyroid, mengganggu sistem syaraf, merusak sumsum tulang belakang, menyebabkan anemia, sistem imun menurun dan mengganggu siklus menstruasi (bagi wanita), menyebabkan kanker payudara dan prostat bahkan dalam kasus yang parah, benzana dapat menyebabkan hilangnya kesadaran diri seseorang dan kematian.

Sayangnya bahaya ini malah luput dari perhatian kita, terbukti dengan populernya Styrofoam sebagai wadah makanan. Racun yang menyamar sebagai wadah makanan ini tak hanya digunakan di restoran-restoran cepat saji tapi juga di tukang jajanan pinggir jalan. Lebih parahnya lagi, umumnya mereka membungkus makanan yang masih panas dengan Styrofoam, bahkan ada beberapa yang memanaskan makanan dalam microwave padahal wadahnya Styrofoam, bisa dibayangkan betapa banyak zat beracun tadi yang berpindah dalam makanan tadi dan akhirnya masuk ke tubuh.

Ancaman untuk Lingkungan
Selain berdampak pada masalah kesehatan, Styrofoam juga berdampak pada kerusakan lingkungan. Sifat Styrofoam yang tak mudah terurai oleh alam membuatnya terus menumpuk hingga akhirnya mencemari lingkungan. Styrofoam sebenarnya dapat didaur ulang namun proses daur ulangnya tetap saja melepaskan sekitar 57 senyawa-senyawa berbahaya di alam. Styrofoam bahkan dikategorikan sebagai penghasil limbah berbahaya ke-5 terbesar di dunia.

0 komentar:

Posting Komentar