Senin, 15 Februari 2016

Kasus Akibat Pencemaran Udara



Dewasa ini, bumi semakin tua, kerusakan alam semakin menjadi-jadi. Baik disebabkan oleh alam maupun oleh tangan usil manusia yang tak peduli dengan lingkungannya. Salah satu kerusakan alam tersebut yakni pencemaran udara. Pencemaran udara tentu memiliki dampak yang sangat besar. Pencemaran udara dapat disebabkan oleh menumpuknya Karbon Dioksida (CO2).
Karbon dioksida merupakan salah satu bahan pencemar di udara. Karbon dioksida ditimbulkan dari pembakaran bahan organik dengan oksigen dalam jumlah yang cukup. CO2 juga dihasilkan oleh berbagai mikroorganisme, dan hasil pernapasan seluler. Karbon Dioksida (CO2) tidaklah berdampak mematikan langsung terhadap manusia namun Karbon Dioksida adalah salah satu penyebab adanya Gas Rumah Kaca.
Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Pemanasan Global akan mengakibatkan bencana alam terjadi dimana-mana. Perubahan iklim yang mengakibatkan gagal panen, mutasi berbagai penyakit yang sebelumnya tidak berbahaya menjadi berbahaya, terjadi kekeringan akibat sedikitnya curah hujan, banjir akibat dari berlebihnya curah hujan di berbagai tempat dan masih banyak efek dari pemanasan global ini.
Adapun kasus lainnya akibat pencemaran udara adalah sebagai berikut:
1.    Suhu Moskow mencapai 37,8 derajat Celcius yang menyebabkan kebakaran hutan dan mengeringkan lahan gambut, sehingga menyelimuti Rusia dengan kabut asap beracun. Kematian meningkat menjadi 700 jiwa per hari.
2.    Hujan lebat terus-menerus selama 36 jam membuat sungai Indus di Pakistan meluap. Diperkirakan 14 juta rakyat Pakistan kena dampak banjir.
3.   Negara berpopulasi terbesar di dunia ini mengalami banjir terburuk sedekade, terutama di provinsi di barat laut, Gansu. Banjir dan longsor menewaskan 1.117 orang dan membuat 600 orang hilang.
4.    Sebuah bongkahan es seluas 260 kilometer persegi telah mengapung di barat laut Greenland. Es yang mencair ini menyebabkan kenaikan permukaan laut di seluruh dunia, sebagai akibat dari ekspansi cuaca panas ke kawasan kutub.
5.     Laut Arktik mendangkal lebih dari 80% radiasi matahari untuk mendinginkan air laut. Tanpa es arktik, maka panas matahari dapat masuk ke air terbuka yg mempercepat pemanasan global.
6.     Lobster tumbuh di perairan dingin New England, namun angka terbaru menunjukan bahwa air yg kian menghangat membuat populasi semakin sedikit.
7.      Global warming mengakibatkan tingginya frekuensi terjadinya kebakaran hutan di Amerika Serikat.
8.      Sebuah studi mengatakan bahwa eksistensi hutan Amazon dapat berkurang sampai 70% jika pemanasan global terus terjadi tak terkendali.
9.     Meningkatnya permukaan laut akan menyebabkan kota-kota seperti London akan mengalami banjir di akhir abad ini.
10. Meningkatnya suhu di daerah Alpen akan membuat mencairnya salju terjadi lebih sering, maka diperkirakan bahwa es puncak Alpen akan mencair seutuhnya dan gletsernya akan hilang antara tahun 2030 dan 2050.
11. Gurun Sahara akan menjadi padang rumput. Para ilmuwan sudah melihat tanda-tanda bahwa gurun Sahara yg gersang jadi semakin hijau karena meningkatnya curah hujan. Hal ini akan berakibat pada rusaknya ekosistem di gurun tersebut.
12.  Menteri Lingkungan Hidup telah mengumumkan dari kajian ilmiah yg ada, diperkirakan ada sekitar 2000 pulau tropis di tanah air akan menghilang pada tahun 2030, dimana 20 tahun dari sekarang.
13. Departemen Pusat Aksi Sentral Pertanian melaporkan bahwa kekeringan akibat el nino telah menyebabkan kehilangan lebih dari 144.000 ton jagung dan 56.000 ton beras di seluruh 14 provinsi.
14. Climate Action Network Australia melaporkan bahwa populasi koala di Australia akan punah dalam beberapa dekade mendatang. ini disebabkan makin tingginya suhu dan tingginya kadar CO2 akan membunuh populasi ekaliptus, makanan utama koala.Great Barrier Reef yg terkenal itu akan hilang dalam kurun waktu 20 tahun mendatang.

Sumber :

0 komentar:

Posting Komentar