Pernakah
mengalami masa dimana untuk memahami suatu pelajaran itu berdasarkan dengan
cara seorang guru menyampaikannya? Sebenci dan setidak sukanya pada pelajaran,
bila guru itu mampu memahamkan siswa dengan caranya sendiri. Bahkan, bisa
merubah ketidak sukaan tersebut menjadi sesuatu yang ditunggu-tunggu pada
setiap harinya. Itulah yang pernah say alami, saya memang dari awal tidak
begitu tertarik pada kimia bahkan merusaha untuk menghindarinya. Tapi aneh, entah
kenapa saya bisa masuk kedalam dunia yang jelas-jelas harus berhadapan dengan
kimia. Yaitu masuk pada bidang IPA, yang pada awal pernah saya post bahwa IPA
itu sesuatu yang mengerikan dan menakutkan bahkan dianggap horor oleh semua
siswa. Saya merasa bahwa kimia itu membuat pusing dengan nama unsur dan muatan-muatannya.
Dan saya mau tidak mau harus terjerus kedalam itu semua. Itulah salah satu
alasan kenapa saya begitu membenci kimia, namun berbeda pada saat ada seorang
guru yang dapat membuat saya mematahkan semua persepsi yang saya kukuhkan,
dengan segala pengenalan dan penjelasan dia akan semua yang berhubungan dengan
kimia itu sendiri. Dia bilang kimia itu mudah dan tidak seburuk apa yang
dipersepsikan selama ini. Iyah saya percaya itu, namun saat saya juga harus bertemu
lagi dengan seorang guru yang tidak seperti yang diharapkan, saya merasa semua
kembali lagi pada persepsi awal saya yang beranggapan bahwa kimia itu memang
sulit dan menyakitkan. Sekarang pada kasus ini siapa yang dapat disalahkan,
guru ataukah murid?
Sama
halnya seperti orang makan, ada orang yang sama sekali tidak menyukai yang
namanya jengkol atau petai. Menurutnya jengkol atau petai itu makanan harus
tidak enak, karna alasannya akan menimbulkan bau yang tidak sedap. Dan
merekapun sebisa mungkin bahkan lebih memilih untuk menghindari makanan yang
berbau tidak sedap itu. Tetapi pada suatu hari, ada seseorang yang
memasakkannya jengkol, seseorang itu berkata bahwa jengkol yang dia buat enak
dan tidak menimbulkan bau sama sekali. Seseorang itupun akhirnya memutuskan
untuk memakan jengkol itu dan mengambil kesimpulan bahwa benar jengkol itu
memang lezat bahkan tidak menimbulkan bau. Akhirnya seseorang itu mulai
menyukai jengkol itu sendiri. Namun pada suatu hari ada yang memberinya jengkol
lagi dari orang yang berbeda. Hatinya senang karna mendapatkan makanan yang
amat dia sukai, tetapi saat dia memakannya ternyata rasa jengkol itu berbeda
dari yang pernah dia makan dulu, bahkan bau jengkolnya pun masih terasa begitu
menyengat. Mulai dari situ dia akhirnya memutuskan untuk membenci jengkol
kembali. Nah, begitu juga dengan suka atau tidaknya seorang terhadap suatu
pelajaran tersebut. Seorang siswa akan mampu dan dapat memahami apa yang disampaikan oleh gurunya apabila
seorang guru itu bisa menyampaikan materi yang dia ajar dengan konsep dan cara
penyampaian yang menarik namun juga masih tetap mengacu pada teori, bukan malah
penyampaian materi yang dipenuhi dengan ceramah dan dongeng saja. Lalu, cara
penyampaiannya juga singkat, padat dan jelas bukan malah bertele-tele. Nah
disitu lah yang kadang membuat siswa bingung bahkan dibuat pusing oleh materi
tersebut. Lalu bagaimana solusinya?
Seorang guru harus pandai-pandai
mencuri hati muridnya terlebih dahulu, buat dia nyaman akan kehadiran kita.
Memberi sebuah motivasi, pengertian, adil, dan ketelitian/ketelatenan. Seorang
guru seperti itu lah yang akan menjadi salah satu daftar guru bahkan selalu
ditunggu-tunggu kehadirannya oleh siswanya. Bahkan para siswa pun akan
menghilangkan persepsi buruk mereka dan mulai menjadikan salah satu pelajaran
favoritnya yang pada awal mulanya dia tidak begitu menyukai bahkan selalu
menghindarinya. Sebenarnya sebuah pelajaran esak, seperti matematika, fisika
ataupun kimia itu mudah, asal cara penyampaian dan penjelasannya tegas atau
bisa dikatakan belajar dengan santai namun tetap serius. Tidak mengapa hanya
dapat menyampaikan sedikit materi, asalkan materi itu dapat disampaikan dan
dimengerti secara benar-benar oleh siswanya. Itulah yang siswa butuhkan bahkan
seorang guru semacam itulah yang sekarang dicari dan dirindukan oleh siswanya.
Terimakasih
0 komentar:
Posting Komentar