Rabu, 06 April 2016

Kimia Karbon pada Parfum



Parfum
 adalah hasil pencampuran berbagai macam fragrance (bahan pewangi) yang bersifat mudah menguap dengan bau tertentu. Bahan kimia pewangi sering ditambahkan pada berbagai produk seperti sabun, deterjen, sampo, pembersih kaca, cairan pencuci piring, dan cairan pelembut pakaian, serta dijual dalam bentuk pengharum badan maupun ruangan.
Setelah mempelajari tentang kimia karbon, kita mengetahui manfaat dan kegunaan kimia karbon. Salah satu diantara beragam manfaat kimia karbon terdapat pada parfum. Wangi yang berbeda-beda ini dihasilkan dari perbedaan jumlah C, H dan unsur pendukung yang lainnya.
Perusahaan umumnya tidak mau menuliskan bahan kimia yang digunakan sebagai bahan pewangi. Orang sering memberi istilah “rahasia perusahaan”. Bahan kimia yang biasanya tidak tunggal tetapi campuran dari beberapa bahan pewangi.

Contoh Spesifikasi Bau Parfum dan Zat Kimia
No
Spesifikasi Bau
Nama Zat Kimia
1
floral, jasmine.
Amil salisilat

2
herbaceous
Amilsinamat aldehida

3
rocy, citrus
Sitronelol

4
musk, sweet
Galaksolida

5
rose
Geraniol

6
pine needle
sobornil asetat

7
murbai/arbei
Butil asetat

8
peer/pisang ambon
Amil asetat

9
jeruk
Oktil asetat

10
arbei

Etil butirat

11
apel
Amil valerat

12
minyak gandapura
Metil salisilat


Parfum juga dijual dalam bentuk pengharum badan dan pengharum ruangan. Komposisi zat-zat di dalam parfum pada umumnya adalah etil alkohol (50-90%), akuades/ air suling (5-20%), dan fragrance (10-30%). Etil alkohol dalam komposisi ini berfungsi sebagai pelarut.

Dampak Negatif Penggunaan Parfum
Jangan lupa bahwa penggunaan parfum juga memiliki efek negatif. Di dalam parfum, selain etil alkohol sebagai pelarut sering ditambahkan zat-zat seperti: aseton, benzaldehida, benzil asetat, benzil alkohol, etil asetat, dll. Zat-zat ini memiliki efek negatif bagi kesehatan antara lain : 
  • Aseton dapat menyebabkan kekeringan mulut dan tenggorokan, kerusakan pita suara, mengantuk, dan depresi.
  • Benzaldehida memiliki efek narkotik dan iritasi pada kulit, mata, mulut, dan tenggorokan. 
  • Benzil asetat bersifat karsinogenik, cairannya dapat meresap ke dalam sistem tubuh melalui kulit, dan uapnya dapat mengiritasi mata.
  • Benzil alkohol menyebabkan iritasi saluran pernapasan bagian atas dan penurunan tekanan darah. 
  • Etil asetat bersifat seperti narkotik, merusak hati, dan menyebabkan anemia


Sumber : http://rangkuman-ipa.blogspot.co.id/2014/11/kandungan-kimia-pada-pewangi-atau-parfum.html

0 komentar:

Posting Komentar