Sabtu, 23 April 2016

8 Zat kimia berbahaya tetapi bermanfaat untuk pertanian

A. Zat Kimia Berbahaya
Daftar zat kimia berbahaya :

1. Alpha hexachlorocyclohexane, Annex A;
2. Beta hexachlorocyclohexane, Annex A;
3. Hexabromodiphenyl eter dan heptabromidiphenyl eter, Annex A;
4. Tetrabromidiphenyl eter dan pentabromodiphenyl eter, Annex A;
Bromodiphenyl Eter adalah suatu kelompok zat organik bromated yang menghalangi pembakaran dalam material organik, yang digunakan sebagai flame retardants tambahan. Diphenyl Brominated Eter sebagian besar sebagai campuran komersil dimana beberapa isomer, congeners dan sejumlah kecil unsur lain terjadi.
5. Chlordecone, Annex A;
Chlordecone adalah campuran organic chlorine buatan, yang sebagian besar diguakan sebagai pestisida pertanian. Pertama diproduksi tahun 1951 dan dikenalkan secara komersial pada 1958. Penggunaan atau produksinya sekarang tidak ada laporan.
6. Hexabromobiphenyl, Annex A;
Hexabromobiphenyl (HBB) adalah zat kimia industri yang digunakan sebagai flame retardant, sebagian besar di tahun 1970. Berdasar data, HBB tidak lagi diproduksi dan tidak digunakan dalam produk sekarang.
7. Lindane Annex A;
Lindane digunakan secara luas sebagai insektisida benih dan perawatan lahan, aplikasi foliar, pohon dan perawatan kayu serta melawan ektoparasit dalam perawatan hewan dan manusia. Produksi lindane telah berkurang dengan cepat terakhir ini dan hanya sedikit negara yang masih menghasilkan.
8. Pentachlorobenzena, Annex A dan C;
Pentachlorobenzena (PeCB) telah digunakan dalam produk PCB, turunan dyestuff (bahan pewarna tekstil), sebagi fungisida, flame retardat dan suatu perantara bahan kimia seperti produksi quintozene dan mungkin masih digunaka untuk tujuan ini. PeCB juga diproduksi tanpa sengaja selama pembakaran dalam proses industri dan yang berkenaan dengan panas.
9. Perfluoroctane sulfonic acid, dan perfluorooctane sulfonyl fluoride, Annex A atau B;
PFOS adalah yang diproduksi atau turunan yang tidak diharapkan terkait bahan-bahan kimia anthropogenic. Penggunaan PFOS yang disengaja sekarang tersebar luas dan ditemukan dalam produk seperti elektris dan bagian elektronik, fire fighting foam, photo digital, tekstil dan cairan hidrolik. PFOS masih diproduksi beberapa Negara-negara sekarang.

B. Zat Kimia Bermanfaat
Zat-zat kimia yang bermanfaat bagi pertanian dikemas dan diproses menjadi pupuk kimia atau juga disebut dengan pupuk buatan. Pupuk kimia bisa dibedakan menjadi pupuk kimia tunggal dan pupuk kimia majemuk. Pupuk kimia tunggal hanya memiliki satu macam hara, sedangkan pupuk kimia majemuk memiliki kandungan hara lengkap. Pupuk kimia yang sering digunakan antara lain
1. Urea dan ZA untuk hara N;
a. Urea
Pupuk Urea adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N) berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk Urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih, dengan rumus kimia NH2 CONH2, merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat kering dan tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100 kg urea mengandung 46 kg Nitrogen
b. ZA
Pupuk ZA adalah pupuk kimia buatan yang dirancang untuk memberi tambahan hara nitrogen dan belerang bagi tanaman. Nama ZA adalah singkatan dari istilah bahasa Belanda, zwavelzure ammoniak, yang berarti amonium sulfat (NH4SO4).
Wujud pupuk ini butiran kristal mirip garam dapur dan terasa asin di lidah. Pupuk ini higroskopis (mudah menyerap air) walaupun tidak sekuat pupuk urea. Karena ion sulfat larut secara kuat, sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi menurunkan pH tanah yang terkena aplikasinya. Sifat ini perlu diperhatikan dalam penyimpanan dan pemberiannya.
Pupuk ZA mengandung belerang 24 % dan nitrogen 21 %. Kandungan nitrogennya hanya separuh dari urea, sehingga biasanya pemberiannya dimaksudkan sebagai sumber pemasok hara belerang pada tanah-tanah yang miskin unsur ini. Namun demikian, pupuk ini menjadi pengganti wajib urea sebagai pemasok nitrogen bagi pertanaman tebu karena tebu akan mengalami keracunan bila diberi pupuk urea.
2. Pupuk TSP, DSP, dan SP-26 untuk hara P;
a. TSP (Tripel Superfosfat)
Fosfor (P) dalam pupuk dinyatakan dalam bentuk oksidanya yaitu P2O5. Pupuk TSP mengandung P sebesar 44% P2O5. Rumus kimianya Ca(H2PO4). Sifat umum pupuk Tripel superfosfat (TSP) sama dengan dengan pupuk DS. Kadar P2O5 pupuk ini sekitar 44-46% walaupun secara teoritis dapat mencapai 56 %. Pembuatan pupuk TSP dengan menggunakan sistem wet proses. Dalam proses ini batuan alam (rockphosphate) fluor apatit diasamkam dengan asam fosfat hasil proses sebelumnya (seperti pembuatan pupuk DS). Reaksi dasarnya sebagai berikut:
Ca3(PO4)2CaF + H3PO4 >¾¾ Ca(H2PO4)2 + Ca(OH)2 + HF





Sumber : Daftar Bahan Kimia Berbahaya dalam Konverensi Stockholm
http://archive.kaskus.co.id/thread/9112653/0/8-zat-kimia-berbahaya-tetapi-bermanfaat-untuk-pertanian

0 komentar:

Posting Komentar