Kalian pasti sudah tahu apa itu obat bukan? Kita biasanya meminum obat untuk mengurangi atau mengobati suatu gejala penyakit yang sedang diderita. Obat-obatan ini ada yang dapat kita beli di warung bebas tanpa resep dokter atau beli di apotek dengan resep dari dokter.
Perlu diingat, jika kita ingin minum obat maka pilihlah yang sesuai dengan gejala yang dialami agar penanganannya lebih cepat, apabila gejala atau penyakit yang diderita sudah membaik maka jangan lupa untuk mengurangi dosis pemakaiannya agar tidak terjadi overdosis.
Berikut adalah jenis-jenis obat:
1. Obat Flu
Penyakit pilek atau influenza merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Biasanya penyakit influenza ini disertai dengan demam, batuk, nyeri tenggorokan, nyeri otot, dan nyeri kepala. Adapun komposisi obat flu biasanya terdiri atas obat analgesik, antipiretik, dekongestan, dan obat alergi.
a.) Analgesik dan Antipiretik
Analgesik atau penghilang rasa nyeri adalah suatu zat yang berfungsi untuk meringankan atau menghalau rasa sakit tanpa menghilangkan kesadaran. Sedangkan antipiretik adalah suatu zat yang dapat menurunkan suhu tubuh. Ketika dikonsumsi obat analgesik ini bekerja dipusat pengatur suhu tubuh yang berada dibatang otak. Selain itu kelompok obat ini mampu melebarkan pembuluh darah kulit dan dapat memicu lebih banyak produksi keringat sehingga akan semakin banyak panas yang dibuang keluar. Selain bekerja pada susunan saraf pusat, analgesik dan antipiretik juga dapat mencegah pembentukan prostagladin yakni suatu zat yang dapat menimbulkan rasa nyeri dan peningkatan suhu tubuh. Zat yang termasuk kedalam analgesik dan antipiretik diantaranya: asetosal, asetaminofen, salisilamid, asam mefenamat, dan kafein.
b. ) Obat Dekongestan
Dekongestan merupakan agen simpatomimetik yang bertindak pada reseptor dalam mukosa nasal yang menyebabkan pembuluh darah mengecil, juga dapat mengurangi pembengkakan mukosa hidung dan melegakan pernafasan. Contoh dari dekongestan adalah: fenilpropanolamina HCl, dan efedrima HCl.
c. ) Obat Antialergi
Zat yang termasuk kedalam jenis antialergi diantaranya: klorofenilamin maleat dan dekstrometorfan HBr.
2. Obat Batuk
Penyakit batuk umumnya dikelompokan menjadi batuk kering dan batuk berdahak. Batuk kering atau batuk non-produktif menyebabkan tenggorokan gatal dan suara menjadi menghilang. Batuk berdahak atau batuk produktif yakni batuk yang menghasilkan dahak, dada terasa sesak dan kesulitan untuk bernafas. Ada beberapa macam obat batuk diantaranya:
a.) Mucolytic agents: obat yang dapat mengencerkan dan membersihkan mukus dari saluran pernafasan dengan memecahkan sputum (dahak). Mukus sering kali menyebabkan penyempitan atau bahkan penutupan saluran pernafasan sehingga menyesakkan dan membuat sulit untuk bernafas. Contoh: acetylcysteine, bromhexine, carbocisteine, eprazinone, erdosteine, mesna, ambroxol.
b.) Expectorant merupakan obat yang dapat membantu mengeluarkan mukus dan bahan lain dari paru-paru, bronkus dan trachea. Salah satu contoh expectorant adalah guaifenesin yang menaikan pembuangan mukus dengan mengencerkannya dan juga melubrikasikan saluran pernafasan yang teriritasi. Contoh: potassium iodide, guaifenesin, ipecacuanha, guaiacolsulfonate, ammonium chloride, sodium citrate.
c.) Cough suppressants (antitussives) merupakan obat yang menekan batuk dengan bekerja pada pusat batuk di otak, beberapa di antaranya tergolong narkotika. Obat narkotika ini bisa memberi efek ketergantungan secara mental maupun fisik, terutama bila digunakan dalam jangka waktu yang lama. Antitussives ini biasa digunakan untuk batuk non-produktif atau batuk tidak berdahak. Contoh: codein, dextromethorphan, diphenhydramine.
Kedua kelompok yang pertama cocok untuk batuk berdahak, kelompok ketiga sebaiknya digunakan untuk batuk tidak berdahak. Untuk batuk yang menyertai flu ada obat lain yang harus dikombinasikan diantaranya: antihistamin, dekongestan, pereda nyeri, antitussif dan expectorant.
3. Obat Sakit Lambung
Sakit lambung atau sakit mag ringan dapat diobati dengan antasida yakni suatu obat yang dapat menetralkan asam lambung. Untuk mengatasi rasa kembung pada lambung digunakan srnyawa simetikon, sedangkan untuk mengurangi kejang perut digunakan senyawa papaverina HCl.
4. Obat Diare
Obat diare bersifat atsorptif sehingga dapat menyerap racun dari dalam tubuh. Zat aktif nya berupa karbon katif, silicon dioksida, kaolin, dan pectin. Selain itu dapat juga digunakan zat yang bersifat astringent yang dapat mengecilkan jaringan yang membuatnya pesat misalnya tannin yang terdapat dalam teh pekat atau daun jambu.
5. Antibiotik
Antibiotik yang ditemukan pertama kali pada tahun 1928 oleh Alexander Flemming adalah antibioik penisilin. Antibiotik merupakan zat yang diperoleh dari mikro organisme yang dapat menghabat atau membunuh mikro organisme lain.
Sumber:
https://johnconnor1507.wordpress.com/2012/12/08/bahan-kimia-di-bidang-kesehatan/
logan0519.blogspot.co.id/2015/03/peranan-ilmu-kimia-dalam-bidang.html?m=1
ayusnita-ayusnita.blogspot.co.id/2010/11/dekengestan.html?m=1
Minggu, 21 Februari 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Makasih yaa:D sangat membantu:)
Posting Komentar