BAHAYA PENGGUNA PEWANGI
Menurut Budiawan, bahaya pewangi
umumnya tergantung pada jenis/bentuknya maupun pewangi dan komponen-komponen
kimia aktif yang terkandung di dalamnya, disamping faktor pengaruh lain,
seperti jalur paparannya. Dari segi bentuk, sediaan yang mudah menguap (aerosol)
lebih berisiko bagi tubuh, terutama jika terjadi kontak langsung melalui sistem
pernapasan. Namun demikian kontak yang terjadi melalui kulit pun bukan tak
berisiko mengingat zat pewangi akan begitu mudah memasukitubuh.Pada prinsipnya semua zat pewangi tersebut
berisiko terhadap kesehatan. Terutama pada mereka yang berada pada kondisi
rentan, seperti ibu hamil, bayi, dan anak, ataupun orang yang sangat sensitif
terhadap zat-zat pewangi. Sayangnya, baru sekitar 80% zat pewangi belum teruji
keamanannya terhadap manusia. Di sinilah kewaspadaan konsumen betul-betul
dituntut.
Ada pun pewangi yang sudah
dilarang The International Fragrance Association (IFRA) di antaranya pewangi
yang mengandung musk ambrette, geranyl nitrile, dan 7-methyl coumarin.
Sedangkan yang berbentuk gel dilarang bila mengandung zat-zat pengawet yang
berbahaya bagi kesehatan, seperti formaldehyde dan methylchloroisothiozilinone.
Jadi, tidak semua pewangi memberi efek negatif bagi kesehatan. Artinya, kita
masih bisa menggunakan pewangi yang beredar di pasaran.Pewangi dapat saja
memicu gangguan pernapasan ataupun asma, sakit kepala hingga kemungkinan
gangguan pertumbuhan janin pada ibu hamil. Tapi hal ini akan terjadi jika
memakai zat pewangi yang sudah dilarang penggunaannya sebagaimana yang
direkomendasikan.
SUMBER : Https://riaasstuti216.wordpress.com/2014/09/01/zat-kimia-pewangi/
0 komentar:
Posting Komentar