Dewasa ini,
bumi semakin tua, kerusakan alam semakin menjadi-jadi. Baik disebabkan oleh alam
maupun oleh tangan usil manusia yang tak peduli dengan lingkungannya. Salah
satu kerusakan alam tersebut yakni pencemaran udara. Pencemaran udara tentu memiliki
dampak yang sangat besar. Pencemaran udara dapat disebabkan oleh menumpuknya Karbon
Dioksida (CO2).
Karbon dioksida
merupakan salah satu bahan pencemar di udara. Karbon dioksida ditimbulkan dari pembakaran
bahan organik dengan oksigen dalam jumlah yang cukup. CO2 juga dihasilkan
oleh berbagai mikroorganisme, dan hasil pernapasan seluler. Karbon
Dioksida (CO2) tidaklah berdampak mematikan langsung terhadap
manusia namun Karbon Dioksida adalah salah satu penyebab adanya Gas Rumah Kaca.
Efek rumah kaca ini sangat
dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet
ini akan menjadi sangat dingin. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas
tersebut berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global.
Meningkatnya suhu global
diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang seperti naiknya
permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta
perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global
yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser,
dan punahnya berbagai jenis hewan.
Pemanasan Global
akan mengakibatkan bencana alam terjadi dimana-mana. Perubahan iklim yang
mengakibatkan gagal panen, mutasi berbagai penyakit yang sebelumnya tidak
berbahaya menjadi berbahaya, terjadi kekeringan akibat sedikitnya curah hujan,
banjir akibat dari berlebihnya curah hujan di berbagai tempat dan masih banyak
efek dari pemanasan global ini.
Adapun kasus
lainnya akibat pencemaran udara adalah sebagai berikut:
1. Suhu Moskow mencapai 37,8 derajat
Celcius yang menyebabkan kebakaran hutan dan mengeringkan lahan gambut,
sehingga menyelimuti Rusia dengan kabut asap beracun. Kematian meningkat
menjadi 700 jiwa per hari.
2. Hujan lebat terus-menerus selama 36
jam membuat sungai Indus di Pakistan meluap. Diperkirakan 14 juta rakyat
Pakistan kena dampak banjir.
3. Negara berpopulasi terbesar di dunia
ini mengalami banjir terburuk sedekade, terutama di provinsi di barat laut, Gansu.
Banjir dan longsor menewaskan 1.117 orang dan membuat 600 orang hilang.
4. Sebuah bongkahan es seluas 260
kilometer persegi telah mengapung di barat laut Greenland. Es yang mencair ini
menyebabkan kenaikan permukaan laut di seluruh dunia, sebagai akibat dari
ekspansi cuaca panas ke kawasan kutub.
5. Laut Arktik mendangkal lebih dari 80% radiasi matahari untuk mendinginkan air
laut. Tanpa es arktik, maka panas matahari dapat masuk ke air terbuka yg
mempercepat pemanasan global.
6. Lobster tumbuh di perairan dingin
New England, namun angka terbaru menunjukan bahwa air yg kian menghangat
membuat populasi semakin sedikit.
7.
Global warming mengakibatkan
tingginya frekuensi terjadinya kebakaran hutan di Amerika Serikat.
8.
Sebuah studi mengatakan bahwa
eksistensi hutan Amazon dapat berkurang sampai 70% jika pemanasan global terus
terjadi tak terkendali.
9. Meningkatnya permukaan laut akan
menyebabkan kota-kota seperti London akan mengalami banjir di akhir abad ini.
10. Meningkatnya
suhu di daerah Alpen akan membuat mencairnya salju terjadi lebih sering, maka
diperkirakan bahwa es puncak Alpen akan mencair seutuhnya dan gletsernya akan
hilang antara tahun 2030 dan 2050.
11. Gurun Sahara
akan menjadi padang rumput. Para ilmuwan
sudah melihat tanda-tanda bahwa gurun Sahara yg gersang jadi semakin hijau
karena meningkatnya curah hujan. Hal ini akan berakibat pada rusaknya ekosistem
di gurun tersebut.
12. Menteri
Lingkungan Hidup telah mengumumkan dari kajian ilmiah yg ada, diperkirakan ada
sekitar 2000 pulau tropis di tanah air akan menghilang pada tahun 2030, dimana
20 tahun dari sekarang.
13. Departemen
Pusat Aksi Sentral Pertanian melaporkan bahwa kekeringan akibat el nino telah
menyebabkan kehilangan lebih dari 144.000 ton jagung dan 56.000 ton beras di
seluruh 14 provinsi.
14. Climate Action
Network Australia melaporkan bahwa populasi koala di Australia akan punah dalam
beberapa dekade mendatang. ini disebabkan makin tingginya suhu dan tingginya
kadar CO2 akan membunuh populasi ekaliptus, makanan utama koala.Great
Barrier Reef yg terkenal itu akan hilang dalam kurun waktu 20 tahun
mendatang.
0 komentar:
Posting Komentar