|
Teman teman kali ini
saya akan membahas
Atau
sekedar menulis tentang gas mulia
Ayo
kita belajar bersama, tentang apa sih GAS MULIA...?
GAS MULIA
Unsur-unsur
gas mulia dalam sistem periodik menempati golongan VIII A yang terdiri dari
unsur helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), xenon (Xe), dan (Rn).
Struktur elektron terluar gas mulia yang oktet (8) (kecuali helium duplet (2) )
merupakan struktur yang paling stabil. Oleh karena itu gas mulia sukar bereaksi
dengan unsur lain sehingga disebut gas inert (lamaban). Untuk memudahkan
mengingat gas mulia saya menghafalkannya dengan singkatan “Heboh (He) Negara
(Ne) Argentina (Ar) Karena (Kr) Xena (Xe) Runtuh (Rn).
a.
Sejarah gas
mulia
Sejarah
gas mulia berawal dari penemuan Cavendish pada tahun 1785. Cavendish menemukan
sebagian kecil bagian udara (kuarang dari 1/2000 bagian) sama sekali tidak
berreaksi walaupun sudah melibatkan gas-gas atmosfer.
Lalu pada tahun 1894, Lord Raleigh dan Sir William
Ramsay berhasil memisahkan salah satu unsur gas di atmosfer (yang sekarang di
kenal sebagai gas mulia) berdasarkan data spektrum. Lalu ia mencoba mereaksikan
zat tersebut tetapi tidak berhasil dan akhirnya zat tersebut diberi nama argon.
Dan pada tahun1895 Ramsay berhasil
mengisolasi Helium, hal ini berawal dari penemuan Janssen pada tahun 1868 saat
gerhana matahari total. Janssen menemukan spektrum Helium dari sinar matahari
berupa garis kuning. Nama Helium sendiri merupakan saran dari Lockyer dan
Frankland.
Lalu pada tahun 1898 Ramsay dan
Travers memperoleh zat baru yaitu Kripton, Xenon serta Neon. Kripton dan Xenon
ditemukan dalam residu yang tersisa setelah udara cair hampir menguap semua.
Sementara itu Neon ditemukan dengan cara mencairkan udara dan melakukan
pemisahan dari gas lain dengan penyulingan bertingkat.
Pada tahun 1900 Radon ditemukan oleh
Friedrich Ernst Dorn, yang menyebutnya sebagai pancaran radium. Pada tahun
William Ramsay dan Robert Whytlaw-Gray menyebutnya sebagai niton serta
menentukan kerapatannya sehingga mereka menemukan Radon adalah zat yang paling
berat di masanya (sampai sekarang). Nama Radon sendiri baru dikenal pada tahun
1923.
Pembuatan unsur gas mulia sendiri
baru ditemukan pada tahun 1962. Pembuatan unsur tersebut diawali oleh seorang
ahli kimia yang berasal dari Kanada yaitu Neil Bartlett. Neil Bartlett barhasil
membuat senyawa xenon yaitu XePtF6, sejak saat itu barulah ditemukan berbagai
gas mulia lain yang berhasil di buat. Dan akhirnya istilah untuk menyebut
zat-zat telah berganti. Yang awalnya disebut gas inert (lembam) telah berganti
menjadi gas mulia yang berarti stabil atau sukar berreaksi.
b.
Asal usul nama unsur gas mulia:
Helium → Helios (Yunani) : matahari
Argon → Argos (Yunani) : malas
Neon → Neos (Yunani) : baru
Kripton → Kriptos (Yunani) : tersembunyi
Xenon → Xenos (Yunani) : asing
Radon → Radium
c. Sifat fisis gas mulia
Sifat – sifat gas mulia antara lain :
1)
Pada suhu kamar
berwujud gas dan inert.
2)
Titik didihnya
hanya beberapa derajat diatas titik lelelhnya.
3)
Jumlah elekton
valensinya adalah 8 elektron, kecuali helium yang jumlah elekron valensinya
adalah 2 elektron.
4)
Semkain besar
nomor tom masa semakin besar pula jari-jari atom, titik leleh dan titik
didihnya.
5)
Semkin besar
noomor atom, energi ionisasinya semakin berkurang, hal ini berkebalikan dengan
afinitas elektron yang cenderung semain bertambah sebanding dengan pertambahan
nomor atom.
6)
Semakin
bertambah besar nomor atomnya, maka semakin pula kerapatannya.
d. Sifat kimia gas mulia
Sifat-sifat kimia unsur gas mulia antara lain :
1)
Reaktivitas gas
mulia sangat rendah, karena mempunyai konfigurasi elektron yang stabil
2)
Reaktivitas gas
mulia bertambah sebanding dengan besarnya jari-jari atom.
e. Konfigurasi elekron gas mulia
Penulisan konfigurasi elektronnya untuk unsur lain
yang sekiranya banyak nomor atomnya dapat disingkat dengan bantuan unsur-unsur
gas mulia (gol VIII A).
2He
1S2
10Ne
(2He) 2S2 2P6
18Ar
(10Ne) 3S2 3P6
36Kr
(18Ar) 4S2 3d10
4P6
54Xe
(36Kr) 5S2 4d10
5P6
86Rn
(54 Xe) 6S2 4F14
5d10 6p6
f.
Kegunaan Gas Mulia
·
Helium
Sebagai
pengisi Balon udara, hal ini dikarenakan helium adalah gas yang
Helium merupakan zat yang ringan dan tidak muadah terbakar, Helium biasa digunakan untuk mengisi balon udara, dan helium yang tidak reaktif digunakan untuk mengganti nitrogen untuk membuat udara buatan yang dipakai dalam penyelaman dasar laut. Helium yang berwujud cair juga dapat digunakan sebagai zat pendingin
Helium merupakan zat yang ringan dan tidak muadah terbakar, Helium biasa digunakan untuk mengisi balon udara, dan helium yang tidak reaktif digunakan untuk mengganti nitrogen untuk membuat udara buatan yang dipakai dalam penyelaman dasar laut. Helium yang berwujud cair juga dapat digunakan sebagai zat pendingin
karena
memiliki titik uap yang sangat rnedah.
·
Neon
Neon
biasanya digunakan untuk mengisi lampu neon. Selain itu juga neon dapat
digunakan untuk berbagi macam hal seperti indicator tegangan tinggi, zat
pendingin, penangkal petir, dan mengisi tabung televise.
·
Argon
Argon dapat
digunakan dalam las titanium dan stainless steel. Argon juga digunakan dalam
las dan sebagai pengisi bola lampu pijar.
·
Kripton
Kripton
bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan rendah.
Krypton juga digunakan dalam lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi.
·
Xenon
Xenon dapat
digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri) dan
pembuatan tabung elektron.
·
Radon
Radon dapat
digunakan dalam terapi kanker karena bersifat radioaktif. Radon juga dapat
berperan sebagai sistem peringatan gempa, Karena bila lepengn bumi bergerak kadar
radon akan berubah sehingga bias diketahui bila adanya gempa dari perubahan
kadar radon.
Kamis,
25 Februari 2016
Winda
Yuliana
1415105141
Sumber Rujukan :
gas mulia.
(2009, november 07). Diambil kembali dari
http//www.gasmulia.blogspot.co.id/2009/11/gas-mulia.html
KARISMA. (2006). Buku ajar acuan pengayaan KIMIA.
JAWA TENGAH: CV. Candhik Ayu.
0 komentar:
Posting Komentar