Kita semua tahu bahwa minyak bumi terbuat dari fosil-fosil manusia purba pada zaman dahulu. Fakta tersebut sudah terkenal sejak zaman dahulu. Lalu sebenarnya siapa yang mengatakan hal tersebut?. Pada tahun 1757 seorang cendekiawan Rusia bernama Mikhailo V Lomonosov berpendapat bahwa minyak bumi berasal dari sisa-sisa makhluk hidup. Pada hipotesisnya, ini berarti minyak bumi terbentuk sangat lah lambat, karena membutuhkan proses berjuta-juta tahun agar dapat menghasilkan minyak mentah itu sendiri. Lalu berapa banyak minyak mentah yang tersisa didalam bumi dan kapan akan mengalami penghabisan minyak mentah tersebut?
Menurut Nasution Geographic jumlah pasokan minyak mentah yang ada didalam perut bumi berkisar 1,2 triliun barel. Meskipun sekarang telah banyak ditemukan ladang-ladang baru. Faktanya pada saat ini jumlah pasokan minyak mentah tidak sebanding dengan ladang-ladang baru yang banyak ditemukan sedangkan konsumsi akan minyak tersebut sangatlah tinggi. berdasarkan gambaran tersebut jumlah minyak mentah yang berkisar 1,2 triliun itu akan habis dalam tempo 44 tahun. Berarti minyak mentah itu akan akan seiring berjalannya waktu dan itu artinya cepat atau lambat minyak tersebut sudah tidak ada lagi diperut bumi itu?
pada abad ke-19 seorang naturalis dan geolog Jerman bernama Alexander Von Humboldt juga seorang ahli kimia termodinamik asal Prancis bernama Louis Joseph Gay-Lussac mengatakan bahwa minyak bumi berasal dari primordial ( purba ) yang memancar dari tempat yang sangat dalam, dan tidak ada hubungannya dengan materi biologis dari permukaan bumi. Pakar kimia asal Prancis bernama Marcellin Berhelot melakukan serangkaian percobaan yang pada saat ini sering disebut dengan reaksi Kolbe dan menunjukan bahwa minyak bumi bisa dihasilkan dengan melarutkan baja dan asam kuat tanpa melibatkan molekul atau proses biologis.
Pada tahun 1951 dalam kongres geologi minyak bumi, seorang geolog asal Rusia bernama Nikolai A Kudryavtsev bersama dengan Dr JF Kenney dan para ahli lainnya dapat membuktikan bahwa minyak bumi bisa terbuat dari kalsium karbonat dan oksidasi besi, dan dua senyawa tersebut sangat melimpah pada kerak bumi. Selain itu ada juga seorang peneliti asal dari Royal Institute of Technology di Stokholm Swedia menyatakan bahwa fosil-fosil dari tumbuhan dan hewan tidak lagi diperlukan untuk pembuatan minyak bumi lagi. Vladimir Kutcherov melakukan simulasi suatu proses yang melibatkan tekanan dan panas yang terjadi secara alami didalam bumi, proses yang menghasilkan hidrokarbon yaitu komponen utama dalam minyak bumi dan gas alam. Menurutnya penemuan ini dapat menjawab pertanyaan bahwa pasokan minyak bumi itu tidak akan pernah habis. dia juga berpendapat bahwa penelitiannya itu dapat membuktikan minyak bumi tidak lagi dihasilkan dari fosil dan semua jenis batuan itu hanya sebagai reservoir. Beliau juga berpendapat bahwa hidrokarbon dapat dibuat dari air, kalsium karbonat dan zat besi. Ini berarti minyak bumi juga sebagai berkelanjutan dan terbaru.
Proses abiotik untuk menghasilkan minyak bumi melawati proses yang disebut dengan Fischer-Tropsch yaitu reaksi kimia yang mengubah campuran karbonmonoksida dan hidrogen menjadi hidrokarbon cair. Proses ini juag dikembangkan pada tahun 1920, kemudian digunakan pada Perang Dunia II oleh Jerman dan Jepang, dan proses ini juga digunakan sebagai dasar pembuatan bahan bakar Jet di AS
Sumber: sinarilahdunia.wordpress.com
Jumat, 19 Februari 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar