Hidrogen klorida( HCl ) mempunyai rumus HCl. Pada suhu kamar, HCl
adalah gas tidak berwarna yang membentuk kabut putih Asam klorida ketika
melakukan kontak dengan kelembaban udara. Rumus HCl seringkali digunakan untuk
menyebut zat ini, walaupun tidak tepat, ditulis dan disebut untuk merujuk pada
asam klorida.
Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl). Ia adalah asam kuat, dan merupakan komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga digunakan secara luas dalam industri. Asam klorida harus ditangani dengan wewanti keselamatan yang tepat karena merupakan cairan yang sangat korosif.
Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl). Ia adalah asam kuat, dan merupakan komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga digunakan secara luas dalam industri. Asam klorida harus ditangani dengan wewanti keselamatan yang tepat karena merupakan cairan yang sangat korosif.
Sejarah HCL
Sejak Revolusi
Industri, senyawa ini menjadi sangat penting dan digunakan untuk berbagai
tujuan, meliputi produksi massal senyawa kimia organik seperti vinil klorida
untuk plastik PVC dan MDI/TDI untuk poliuretana. Kegunaan kecil lainnya
meliputi penggunaan dalam pembersih rumah, produksi gelatin, dan aditif
makanan. Sekitar 20 juta ton gas HCl diproduksi setiap tahunnya.
Asam klorida
pertama kali ditemukan sekitar tahun 800 sesudah masehi oleh ahli kimia Jabir
bin Hayyan (Geber) dengan mencampurkan natrium klorida dengan asam sulfat
("vitriol"). Jabir menemukan banyak senyawa-senyawa kimia penting
lainnya, dan mencatat penemuannya ke dalam lebih dari dua puluh buku. Penemuan
Jabir atas air raja yang dapat melarutkan emas mengandung asam klorida dan asam
nitrat.
Hidrogen klorida (HCl)
adalah asam monoprotik, yang berarti bahwa ia dapat berdisosiasi melepaskan
satu H+ hanya sekali. Dalam larutan asam klorida, H+ ini bergabung dengan
molekul air membentuk ion hidronium, H3O+:
HCl + H2O → H3O+ + Cl−
Ion lain yang terbentuk adalah ion klorida, Cl−. Asam klorida oleh karenanya dapat digunakan untuk membuat garam klorida, seperti natrium klorida. Asam klorida adalah asam kuat karena ia berdisosiasi penuh dalam air.
Asam monoprotik memiliki satu tetapan disosiasi asam, Ka, yang mengindikasikan tingkat disosiasi zat tersebut dalam air. Untuk asam kuat seperti HCl, nilai Ka cukup besar. Beberapa usaha perhitungan teoritis telah dilakukan untuk menghitung nilai Ka HCl. Ketika garam klorida seperti NaCl ditambahkan ke larutan HCl, ia tidak akan mengubah pH larutan secara signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa Cl− adalah konjugat basa yang sangat lemah dan HCl secara penuh berdisosiasi dalam larutan tersebut. Untuk larutan asam klorida yang kuat, asumsi bahwa molaritas H+ sama dengan molaritas HCl cukuplah baik, dengan ketepatan mencapai empat digit angka bermakna.
HCl + H2O → H3O+ + Cl−
Ion lain yang terbentuk adalah ion klorida, Cl−. Asam klorida oleh karenanya dapat digunakan untuk membuat garam klorida, seperti natrium klorida. Asam klorida adalah asam kuat karena ia berdisosiasi penuh dalam air.
Asam monoprotik memiliki satu tetapan disosiasi asam, Ka, yang mengindikasikan tingkat disosiasi zat tersebut dalam air. Untuk asam kuat seperti HCl, nilai Ka cukup besar. Beberapa usaha perhitungan teoritis telah dilakukan untuk menghitung nilai Ka HCl. Ketika garam klorida seperti NaCl ditambahkan ke larutan HCl, ia tidak akan mengubah pH larutan secara signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa Cl− adalah konjugat basa yang sangat lemah dan HCl secara penuh berdisosiasi dalam larutan tersebut. Untuk larutan asam klorida yang kuat, asumsi bahwa molaritas H+ sama dengan molaritas HCl cukuplah baik, dengan ketepatan mencapai empat digit angka bermakna.
Dari tujuh asam mineral
kuat dalam kimia, asam klorida merupakan asam monoprotik yang paling sulit
menjalani reaksi redoks. Ia juga merupakan asam kuat yang paling tidak
berbahaya untuk ditangani dibandingkan dengan asam kuat lainnya. Walaupun asam,
ia mengandung ion klorida yang tidak reaktif dan tidak beracun. Asam klorida
dalam konsentrasi menengah cukup stabil untuk disimpan dan terus mempertahankan
konsentrasinya. Oleh karena alasan inilah, asam klorida merupakan reagen pengasam
yang sangat baik.
Asam klorida merupakan asam pilihan
dalam titrasi untuk menentukan jumlah basa. Asam yang lebih kuat akan
memberikan hasil yang lebih baik oleh karena titik akhir yang jelas. Asam
klorida azeotropik (kira-kira 20,2%) dapat digunakan sebagai standar primer
dalam analisis kuantitatif, walaupun konsentrasinya bergantung pada tekanan
atmosfernya ketika dibuat.
Asam klorida sering
digunakan dalam analisis kimia untuk "mencerna" sampel-sampel
analisis. Asam klorida pekat melarutkan banyak jenis logam dan menghasilkan
logam klorida dan gas hidrogen. Ia juga bereaksi dengan senyawa dasar semacam
kalsium karbonat dan tembaga(II) oksida, menghasilkan klorida terlarut yang
dapat dianalisa.
Asam
klorida dibuat dengan melarutkan hidrogen klorida ke dalam air.
Hidrogen klorida dapat dihasilkan melalui beberapa cara. Produksi skala besar
asam klorida hampir selalu merupakan produk sampingan dari produksi industri
senyawa kimia lainnya.
Asam klorida
diproduksi dalam bentuk larutan 38% HCl (pekat). Konsentrasi yang lebih besar
daripada 40% dimungkinkan secara kimiawi, namun laju penguapan sangatlah
tinggi, sehingga penyimpanan dan penanganannya harus dilakukan dalam suhu
rendah. Konsentrasi HCl yang paling optimal untuk pengantaran produk adalah 30%
sampai dengan 34%. Kandungan asam klorida pada kebanyakan cairan pembersih
umumnya berkisar antara 10% sampai dengan 12%. Cairan pembersih tersebut harus
diencerkan terlebih dahulu sebelum digunakan.
SIFAT KIMIA HCl ( ASAM KLORIDA )
Seperti disebutkan dalam pendahuluan, asam klorida adalah asam kuat, dan terbuat dari atom hidrogen dan klorin. Atom Hidrogen dan klorin berpartisipasi dalam ikatan kovalen, yang berarti bahwa hidrogen akan berbagi sepasang elektron dengan klorin. Ini ikatan kovalen hadir sampai air ditambahkan ke HCl. Setelah ditambahkan ke dalam air, HCl akan terpisah menjadi ion hidrogen (yang positif dan akan melakat pada molekul air) dan ion klorida (yang negatif).
HCl bening dan tidak berwarna ketika ditambahkan ke air. Namun, asam klorida memiliki bau yang kuat, dan mengandung rasa asam yang khas dari kebanyakan asam. Asam klorida mudah larut dalam air pada semua konsentrasi, dan memiliki titik didih sekitar 110 derajat Celcius.
Asam klorida bersifat korosif, yang berarti akan merusak dan mengikis jaringan biologis bila tersentuh. Selanjutnya, HCl dapat menyebabkan kerusakan besar internal jika terhirup atau tertelan. Untuk alasan ini, disarankan bahwa seseorang yang menangani HCl harus menggunakan sarung tangan, kacamata, dan masker saat bekerja dengan asam ini.
FUNGSI DAN MANFAAT ASAM KLORIDA
FUNGSI DAN MANFAAT HCL
- Asam klorida
digunakan pada industri logam untuk menghilangkan karat atau kerak besi oksida
dari besi atau baja.
- Sebagai bahan baku
pembuatan vinyl klorida, yaitu monomer untuk pembuatan plastik polyvinyl
chloride atau PVC.
- HCl merupakan bahan
baku pembuatan besi (III) klorida (FeCl3) dan polyalumunium chloride (PAC),
yaitu bahan kimia yang digunakan sebagai bahan baku koagulan dan flokulan.
Koagulan dan flokulan digunakan pada pengolahan air.
- Asam klorida
dimanfaatkan pula untuk mengatur pH (keasaman) air limbah cair industri,
sebelum dibuang ke badan air penerima.
- HCl digunakan pula
dalam proses regenerasi resin penukar kation (cation exchange resin).
- Di laboratorium, asam
klorida biasa digunakan untuk titrasi penentuan kadar basa dalam sebuah
larutan.
- Asam klorida juga
berguna sebagai bahan pembuatan cairan pembersih porselen.
- HCl digunakan pada
proses produksi gelatin dan bahan aditif pada makanan.
- Pada skala industri,
HCl juga digunakan dalam proses pengolahan kulit.
- Campuran asam klorida
dan asam nitrat (HNO3) atau biasa disebut dengan aqua regia, adalah campuran
untuk melarutkan emas.
- Kegunaan-kegunaan
lain dari asam klorida diantaranya adalah pada proses produksi baterai, kembang
api dan lampu blitz kamera.
- kemudian di
bidang budidaya HCl digunakan sifat korosifnya untuk proses desinfeksi baik
alat atau lokasi,yang jelas hanya sifat korosifnya yang lebih dimanfaatkan.
Sumber :
http://bisakimia.com/2014/04/25/asam-kuat-dan-manfaatnya/
http://resepkimiaindustri.blogspot.com/
0 komentar:
Posting Komentar