Halo kawan, apakah kalian pencinta kuliner?
Namun anda lebih senang menikmati makanan dengan proses dikukus, digoreng,
dibakar, atau makan mentah. Tapi salah satu dari proses tersebut sekarang lebih
trend makanan yang sering kita temui adalah dibakar atau digoreng, selain mudah
untuk disajikan langsung, para pengusaha resto pun lebih meliriknya karena
mengundang minat dari semua kalangan. Salah satu makanan yang dibakar itu
seperti sate, ikan maupun barbekyu. Tapi anda para pecinta kuliner harus berhati-hati
dengan makanan tersebut karena memicu kanker, apalagi jika dipanggang
menggunakan arang.
Proses
pembakaran makanan dengan suhu yang tinggi tidak baik karena akan merusak
protein yang terkandung didalam makanan (apalagi untuk anda yang menggunakan ikan
dan daging untuk bahan makanannya), protein dari bahan-bahan tersebut berubah
menjadi amina heterosiklik sehingga jika masuk kedalam tubuh akan meningkat dan
mengakibatkan peningkatan resiko terhadap kanker payudara, kanker lambung, dan
kanker usus besar. Sebab, senyawa dari
protein tersebut terbentuk setelah bertemu dengan atom karbon dari arang, dua
senyawa itu adalah Polisiklik Aromatik (PAH) dan Amino Heterosiklik (HCA).
Sebenarnya PHA terbentuk di dalam asap dan ditemukan di permukaan daging, namun
bisa dengan mudah dilenyapkan dengan menghilangkan bagian makanan permukaan
yang hitam karena dipanggang atau dibakar. Dan pastinya, HCA dapat ditemukan
didalam dimasak dalam suhu yang tinggi.
Namun tidak juga semua daging itu
membahayakan anda. Dengan proses dibakar anda akan menghindari pengaruh buruk
dari penggunaan minyak yang akan mengakibatkan kolestrol jahat masuk ke dalam
tubuh anda. Dan adapula tips yang
berguna bagi para pecinta makanan bakar:
1.
Rendam
daging ke dalam bumbu sebelum dibakar, dengan cara ini membuat daging lebih
lembut sehingga mengurang lama pemanggangan.
2.
Atau bisa
juga dengan direbus terlebih dahulu agar lemaknya hilang. Asap dari lemak yang
menetes ke dalam pemanggangan menimbulkan asap yang berbahaya.
3.
Pada saat
membakar makanan, bolakbaliklah secara teratur. Jangan sampai makanan berwarna
kehitaman (gosong), dan kalau ada yang gosong hilangkanlah.
4.
Jangan
lupa mgengonsumsi timun setelah memakan makanan yang dibakar, karena didalam
mentimun terdapat zat antikarsinogan.
Peminat makan yang dibakar seperti sate,
ikan bakar, atau sejenis makan yang dibakar lainnya itu cukup banyak, jadi saya
kira kawan-kawan juga perlu tahu tentang masalah seperti ini. Kita bisa
meminimalkan resiko terkena kanker dengan mengolah makanan secara tepat.
Penanganan makanan yang baik juga akan menghasilkan pola hidup yang baik juga.
Semakin sadarnya konsumen akan keamanan
pangan, tentu semakin menentang industri pangan termasuk bisnis kuliner untuk
menyiapkan produknya dengan lebih cepat. Dengan memperhatikan kandungan PHA dan
HCA melalui penyajian dan cara
pemanggangan yang lebih bijak, akan meningkatkan nilai jual produk.
Sekian kawan, semoga bermanfaat bagi
semua pihak, kritik dan saran sangat diharapkan oleh penulis . Mohon maaf jika dalam tulisan ini
ada bahasa dan penyampaian yang kurang tepat dan sulit dipahami, terimakasih.
Referensi:
Noor, W. (2012, Januari 05). Mengapa
Makanan dari Daging yang dibakar bisa Penyebab Kanker (kasinogenetik).
Retrieved from Catatan Wane:
http://wanenoor.blogspot.co.id/2011/12/mengapa-makanan-dari-daging-yang.html#.VtKcytKqqkp
Shop, N. (2013, Mei 05). Awas, Makanan
Yang Dibakar Arang Pemicu Kanker. Retrieved from Ace Max's Surabaya:
http://acemaxsurabaya.com/awas-makanan-yang-dibakar-arang-pemicu-kanker/
2 komentar:
Assalamua'alaium...
kk, boleh tahu referensi dari mana kk dapat kalau ikan bkar ataupun ayam bkar itu bersifat karsinogenik ?
sebelumnya saya dari universitas Syiah kuala banda aceh
Posting Komentar