Karat merupakan hasil korosi,
yaitu oksidasi suatu logam. Besi yang
mengalami korosi membentuk karat dengan rumus Fe2O3.xH2O.
Korosi atau proses pengaratan merupakan proses elektro kimia. Pada proses pengaratan, besi
(Fe) bertindak sebagai pereduksi dan oksigen (O2) yang terlarut dalam air bertindak
sebagai pengoksidasi. Persamaan reaksi pembentukan karat sebagai berikut:
Autokatalis
Karat yang terbentuk pada logam
akan mempercepat proses pengaratan berikutnya. Oleh sebab itu, karat disebut
juga dengan autokatalis. Mekanisme terjadinya korosi adalah logam besi
yang letaknya jauh dari permukaan kontak dengan udara akan dioksidasi oleh ion Fe2+. Ion ini larut dalam
tetesan air. Tempat terjadinya
reaksi oksidasi di salah satu ujung tetesan air ini disebut anode. elektron yang terbentuk bergerak
dari anode ke katode melalui logam. Elektron ini selanjutnya
mereduksi oksigen dari udara dan menghasilkan air. Ujung tetesan air tempat
terjadinya reaksi reduksi ini disebut katode. Sebagian oksigen dari udara larut
dalam tetesan air dan mengoksidasi Fe2+ menjadiFe3+ yang
membentuk karat besi (Fe2O3.H2O).
Kerugian
Besi atau logam yang berkarat
bersifat rapuh, mudah larut, dan bercampur dengan logam lain, serta bersifat racun. Hal ini tentu berbahaya dan merugikan.
Jika berkarat, besi yang digunakan sebagai pondasi alau penyangga jembatan menjadi rapuh
sehingga mudah ambruk. Alat-alat produksi dalam industri makanan dan farmasi tidak boleh
menggunakan menggunakan logam yang mudah berkarat. Hal ini disebabkan karat
yang terbentuk mudah larut dalam makanan, obat-obatan, atau senyawa kimia yang
diproduksi. Oleh sebab itu, untuk kepentingan industri biasanya menggunakan
peralatan stainless
yang antikarat.
Pencegahan
Kerugian yang cukup
besar akibat proses pengaratan mengharuskan adanya upaya-upaya pencegahan
terjadinya karat. Prinsip pencegahan nya dengan cara melindungi besi dan
penyebab terjadinya karat. dilihat dari faktor-faktor yang memengaruhi proses
pengaratan besi, banyak cara pencegahan yang dapat dilakukan, seperti modifikasi
lingkungan, modifikasi besi, proteksi katodik, dan pelapisan.
Cara modifikasi
lingkungan.
Oksigen (O2)
dan kelembaban udara merupakan faktor penting dalam proses pengaratan,
mengurangi kadar oksigen atau menurunkan kelembaban udara dapat memperlambat
proses pengantaraan. Sebagai contoh, kelembaban di dalam gudang dapat dikurangi
dengan mendinginkan gudang menggunakan pengondisi udara (Air Conditioner / AC).
Cara modifikasi besi.
Ketika besi membentuk aloi (logam campuran) dengan unsur-unsur
tertentu, besi akan lebih tahan terhadap pengaratan. Baja (aloi dari besi) mengandung sebelas
persen hingga dua belas persen kromium dan sedikit mengandung karbon, disebut stainless steel. Baja ini
ini tahan karat dan sering digunakan dalam industri, untuk bahan kimia, dan di
rumh tangga.
Cara proteksi katodik.
Jika logam besi dihubungkan dengan seng, besi tersebut akan sukar mengalami
korosi. Hal ini disebabkan seng lebih mudah teroksidasi dibandingkan dengan
besi. Potensi reduksi seng adalah E°Zn2+|Zn
= -0.76V, lebih negatif daripada potensi reduksi besi, yaitu sebesar E°Fe2+|Fe
= -0.44V. Seng akan beraksi dengan oksigen dan air dalam lingkungan yang
mengandung karbon dioksida. Seng karbonat yang terbentuk berfungsi melindungi
seng itu sendiri dari korosi. Cara perlindungan logam seperti ini disebut cara
proteksi katodik (Katode Pelindung). Selain seng (Zn), logam magnesium (Mg) yang
termasuk alkali
tanah, banyak digunakan untuk keperluan ini.
Cara pelapisan.
Jika logam besi
dilapisi tembaga atau timah, besi akan terlindung dari korosi. Sebab
logam Cu (E°Cu2+|Cu = +0.34V) dan Sn( E°Sn2+|Sn
=-0.14V) memiliki potensi reduksi yang lebih positif daripada besi (E°Fe2+|Fe
= -0.44V). Namun, bila lapisan ini bocor, sehingga lapisan tembaga atau timah
terbuka, besi akan mengalami korosi yang lebih cepat. Selain dengan tembaga dan
timah, besi juga dapat dilapisi dengan logam lain yang sulit teroksidasi. Logam
yang dapat digunakan adalah yang memiliki potensial reduksi lebih positif
dibandingkan besi, seperti perak, emas, nikel, timah, tembaga, dan platina. Selain senyawa
logam, pelapisan dapat pula menggunakan senyawa nonlogam. Proses pelapisan
logam besi ini dapat dengan cara membersihkan besi terlebih dahulu, kemudian
melapis dengan suatu zat yang sukar ditembus oleh oksigen, misalnya cat, gelas, plastik, atau vaselin (gemuk). Perlu
diperhatikan, seluruh permukaan besi harus terlapis sempurna untuk
menghindarkan kontak dengan oksigen. Proses pelapisan yang tidak sempurna dapat
lebih berbahaya dibandingkan besi tanpa pelapis. Pengaratan dapat terjadi pada
bagian yang tertutup sehingga tidak terdeteksi.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Karat
0 komentar:
Posting Komentar